Mengingat pandemi hingga kini belum berakhir, warga tetap menjaga kesehatan di tengah bencana yang menimpa mereka.
Jakarta (ANTARA) -
Tim Pengawas (Timawas) Pelaksana Penanganan Bencana DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI A. Muhaimin Iskandar memimpin langsung kunjungan ke lokasi bencana alam pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jumat.
 
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI dalam keterangan pers diterima di Jakarta, Jumat, mendukung keinginan warga terdampak bencana pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi untuk direlokasi. Masalahnya, dampak bencana itu sangat mengkhawatirkan keselamatan warga setempat.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bencana pergerakan tanah ini berdampak pada 129 rumah dan ratusan jiwa.
 
"Kementerian PU saya minta untuk segera menangani, serta semua pihak yang terkait dengan legalitas," kata Gus AMI.

Baca juga: Seratusan kepala keluarga mengungsi karena pergerakan tanah
 
Gus AMI juga mendukung aspirasi masyarakat yang ingin mendapatkan ganti sebidang tanah sebanding dengan luas tanah yang mereka miliki di Sukabumi.
 
Warga sebelumnya berkeinginan mendapatkan relokasi tanah atau lahan 1 banding 1 dari pemerintah. Kendati demikian, keinginan tersebut memerlukan kajian mendalam dari pihak-pihak terkait.
 
“Warga ingin relokasi 1 banding 1, saya kira bisa, tanah PTP saya kira bisa. Memang itu 'kan penyesuaian dengan keadaan, seharusnya bisa diusahakan semaksimal mungkin,” katanya.
 
Mengingat pandemi hingga kini belum berakhir, Ketua Tim Pengawasan Penanganan COVID-19 DPR RI itu berpesan agar warga tetap menjaga kesehatan di tengah bencana yang menimpa mereka.
 
"Kepada seluruh masyarakat tetap jaga kesehatan supaya tidak banyak penyakit, sabar dan gotong royong harus terjaga, terutama protokol kesehatan harus terus terjaga," kata Gus AMI.
 
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan merelokasi masyarakat terdampak bencana pergerakan tanah di Kecamatan Nyalindung dan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
 
Pasalnya, dua daerah yang terkena bencana itu, potensi pergerakan tanahnya dalam kategori menengah sampai tinggi.

Baca juga: Pemkab Cianjur akan relokasi 22 keluarga akibat pergerakan tanah

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021