Kami harap bisa ditangani kurang dari enam jam
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Pusat menargetkan banjir di Jalan Sentul, Pasar Baru, Jakarta Pusat surut kurang dari enam sejak air dari Kali Ciliwung melimpas ke kawasan itu.

"Kami harap bisa ditangani kurang dari enam jam. Sebenarnya tingginya 30 sentimeter, tapi kita lihat kondisi di Manggarai gimana," ujar Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat Ahmad Syaiful, saat ditemui di Jalan Sentul, Pasar Baru Jakarta, Sabtu.

Jalan Sentul, Pasar Baru mulai mengalami banjir sejak pukul 07.00 WIB usai dibukanya pintu-pintu air di DKI Jakarta, termasuk Pintu Air Manggarai.

Lokasi itu menjadi salah satu lokasi yang terkena dampak, selain dari hujan ekstrem juga dari air kiriman yang berasal dari hulu.

Baca juga: Ada empat titik genangan-banjir di Jakarta Pusat

Petugas pun sudah disiagakan untuk memompa air kali yang limpas tersebut menggunakan pompa portabel.

Pemasangan pompa itu di kawasan Pasar Baru itu disebar ke tiga titik yaitu di Jalan Kartini, Jalan Sentul dan Jalan Kelinci Raya.

Sejak Sabtu dini hari, hujan dengan intensitas ekstrem terus mengguyur lima wilayah kota di Jakarta secara merata.

Banyak titik di Jakarta khususnya wilayah barat dan selatan yang terendam banjir akibat hujan ekstrem itu.

Baca juga: Galian tanah percepat banjir di kawasan Cipinang Melayu surut

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan curah hujan ekstrem pada Sabtu dini hari menjadi penyebab terjadinya genangan hingga banjir yang terjadi di Jakarta.

"Kapasitas sistem drainase Jakarta itu berkisar 50-100 milimeter bila terjadi hujan di atas 100 milimeter per hari maka pasti terjadi genangan," ujar Anies di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Sabtu pagi.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021