Jakarta (ANTARA) - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai kemungkinan tren properti perkantoran ke depannya akan beralih menjadi coworking space mengingat tren generasi milenial yang cenderung menggeluti sektor informal dan kebijakan working from home dari perusahaan.

"Kecenderungannya perkantoran-perkantoran akan berubah dan beralih kepada coworking space sehingga nantinya banyak ruang-ruang kosong namun yang terpenting ada Internetnya. Ini akan jadi tren untuk generasi milenial," ujar Aviliani dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Kalau diperhatikan generasi milenial ini lebih cenderung menyukai pekerjaan di sektor informal karena sebenarnya nanti orang-orang cenderung bekerja berdasarkan hasil bukan proses.

"Dengan demikian nanti ke depannya mungkin untuk perkantoran-perkantoran, bagi perusahaan-perusahaan yang berpikiran ke depan akan lebih cenderung melihat orang-orang melakukan pekerjaan dari rumah atau working from home," katanya.

Namun bagi mereka yang bekerja sebagai frontliner atau bagian produksi tetap bekerja dengan masuk ke kantor karena dia harus produksi barang.

Di samping itu Aviliani juga menyampaikan bahwa kemungkinan yang perlu dipikirkan ke depannya adalah banyak generasi milenial yang bekerja di sektor informal namun memiliki penghasilan yang besar kendati tidak tetap.

Maka dari itu bagaimana kategori mereka ini bisa diperhitungkan. Sekarang ini banyak sekali sektor informal yang kesulitan untuk dapat mengakses kepada pembiayaan, padahal nanti akan ada sektor informal yang pendapatannya sebetulnya bisa diakses karena mereka punya penghasilan yang walaupun tidak tetap cukup tinggi.

Sebelumnya Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim menjelaskan sepanjang 2017-2019, permintaan ruang perkantoran tercatat cukup sehat didukung oleh perusahaan berbasis teknologi seperti e-commerce dan coworking space.

Selain perusahaan teknologi, selama 2020 permintaan juga didominasi oleh perpindahan gedung menuju gedung yang lebih baik dan lebih baru.

Yunus memperkirakan permintaan di tahun 2021 akan mengalami sedikit peningkatan dengan pertimbangan perbaikan makro ekonomi serta penghematan yang dilakukan para tenant (penyewa) dan besarnya pasokan yang masuk.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021