Jayapura (ANTARA) - Wakapolda Papua Brigjen Pol Matheus Fakhiri mengakui tim gabungan TNI-Polri berhasil membongkar jaringan Makassar yang diduga menjadi pemasok senjata api dan amunisi ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nabire.
 
Lima orang yang diamankan, namun anggota masih terus mendalami guna mengungkap lebih jauh jaringan tersebut.
 
Kelima orang yang diamankan yakni RWH, DJ alias Joni, RN dan MA diamankan Senin (22/2) serta R ditangkap Selasa (21/2), kata Brigjen Pol Fakhiri kepada ANTARA, di Jayapura, Jumat.
 
Dijelaskan dari lima orang yang diamankan satu di antaranya mantan anggota TNI AD yakni DJ alias Joni.
 
Kelompok itu diamankan beserta 42 amunisi berbagai kaliber, dua pucuk senjata api, airsoft gun serta uang yang diduga untuk membeli senjata api dan ditangkap diberbagai lokasi di sekitar Nabire.
 
Berbagai barang bukti berupa airsoft gun dan amunisi diperoleh para tersangka dari Makassar.

Baca juga: DPR kecam anggota Polri yang diduga jual senjata kepada KKB di Papua

Baca juga: Kapolda tegaskan anggota Polri penjual senpi ke KKB pasti terungkap
 
Pengungkapan itu setelah tim gabungan TNI-Polri bersinergi menyelidiki dugaan adanya pemasok senjata api dan amunisi ke KKB, ucap Fakhiri seraya menambahkan, belum dipastikan senjata api dan amunisi yang mereka kumpulkan itu akan diserahkan ke kelompok mana.
 
Kapolres Nabire AKBP Kariawan Barus menuturkan MS yang ditangkap karena diduga menjadi pemasok senjat api ke KKB sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Nabire guna diproses lebih lanjut.
 
"Kasusnya sudah dilimpahkan ke Kejari Nabire," kata Barus seraya mengakui, MS mendapat senjata api dan mengambilnya dari Sanger dan sempat menjual satu pucuk di Manokwari.
 
Dari tangan MS diamankan empat pucuk yang diduga berasal dari Filipina, kata AKBP Barus menambahkan.

Baca juga: Polda Papua mendalami kasus jual beli senjata api AK 47

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021