Jakarta (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyusun jadwal pelantikan kepala daerah hasil Pemilihan kepala daerah serentak 2020 dilakukan secara serentak bertahap.

Tahap pertama pelantikan serentak kepala daerah digelar sesuai rencana, yakni digelar pada Jumat, 26 Februari 2021.

Kepala daerah yang dilantik yakni yang tidak menghadapi sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), ditambah dengan daerah yang pengajuan sengketa-nya ditolak oleh MK.

Pelantikan yang dilaksanakan oleh masing-masing gubernur, berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat, dihadiri oleh maksimal 25 orang undangan, dan dapat disaksikan oleh masyarakat luas karena disiarkan secara virtual.

Kegiatan dilakukan secara serentak dimulai pada pukul 09.00 WIB, dan mendapat pemantauan secara cermat dari Kementerian Dalam Negeri.

Staf Khusus Menteri Dalam Negeri bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga menyebutkan pelantikan kepala daerah merupakan tahapan akhir dari proses pilkada.

Proses pelantikan dari 178 calon kepala daerah terpilih pada Pilkada Serentak 2020 itu menurut dia berjalan dengan lancar.

Keberhasilan pelantikan secara serentak para kepala daerah itu melengkapi fakta dan indikator suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020.

"Ini adalah gelombang pelantikan serentak pertama hasil Pilkada 2020," ucap-nya.

Baca juga: Gubernur lantik Wali Kota-Wawali Medan periode 2021-2024

Baca juga: Gubernur Riau ingatkan tiga kepala daerah penuhi janji kampanye


Menurut UU Pasal 64 UU Nomor 10 tahun 2016 bupati dan wali kota dilantik di ibu kota provinsi oleh gubernur. Pada pelantikan kali ini, gubernur yang melantik tetap berada di ibu kota provinsi sementara bupati wali kota beserta wakil-wakilnya berada di daerah masing-masing.

Meskipun, 207 daerah habis masa jabatannya pada Februari 2021, tidak semua kepala daerah yang habis masa jabatannya dilantik dikarenakan masih ada yang harus menunggu putusan akhir sengketa PHP hasil pilkada di Mahkamah Konstitusi pada Maret nanti.

Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri menjadwalkan pelantikan tahap kedua pada April, sedangkan pelantikan tahap ketiga pada Juli.

Rukun
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala daerah yang baru dilantik-nya secara daring dan luring agar rukun dengan wakilnya dan memahami posisi masing-masing.

"Itu (kerukunan) butuh komunikasi, butuh keterbukaan dan butuh pemahaman tentang konstitusi dan undang-undang. Semua harus tahu peran-nya masing-masing, maka ngak ada serobot-serobot-an antara kepala daerah dan wakilnya. Nantinya kan keputusan tertinggi ada di kepala daerah," tutur-nya.

Kepala daerah dan wakilnya diminta rukun karena rekam jejak adanya kisruh antara Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi akhir-akhir ini.

Oleh karena itu, kepala daerah yang baru saja dilantik diharapkan bisa saling mendukung dan bekerja sama dalam memajukan daerah-nya masing-masing.

Jika memang di antara kepala daerah ada agenda kontestasi politik, maka hal itu semestinya diselesaikan lima tahunan.

Artinya, antara kepala daerah dan wakilnya boleh saling melawan, tapi hal itu dilakukan saat kontestasi berlangsung bukan ketika mengemban amanah rakyat yang memilih mereka untuk memimpin daerah menuju lebih baik.

Masing-masing kepala daerah juga diminta memiliki pemahaman dan kebesaran jiwa atau mengistilahkan semua kepala daerah harus "jembar dadane dhawa ususe", "Mesti ono ngempete" (ada menahan diri), Jangan sama-sama merasa sama, saling bersaing dan hebat-hebatan.

COVID-19 dan Vaksinasi
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menekankan penyelesaian penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi kepada Bupati dan Wakil Bupati Serang serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon yang baru dilantik.

"Pesan saya cuma dua, tangani COVID-19 dengan sungguh-sungguh. Tangani pemulihan ekonomi dengan sebaik-baiknya," ujar Wahidin Halim.

Kemudian, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menitip pesan kepada seluruh kepala daerah di 11 kabupaten/kota yang dilantik, agar menyukseskan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Saya titip soal vaksin, kita harus betul-betul melakukan vaksin yang tepat kepada masyarakat," kata Nurdin Abdullah.

Baca juga: 17 kepala daerah di Jatim dilantik hari ini

Baca juga: Khofifah lantik Gus Ipul jadi Wali Kota Pasuruan


Nurdin Abdullah melantik 11 pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah terpilih dari Kabupaten Gowa, Maros, Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Barru, Soppeng, Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur, Bulukumba, Kepulauan Selayar, dan Kota Makassar

Kepala daerah yang baru saja dilantik itu mendapatkan pesan agar vaksinasi segera dilakukan kepada kelompok masyarakat yang cenderung menularkan dan ditularkan, seperti pedagang pasar, alim ulama, dan para tenaga pendidik seperti guru.

Memutus mata rantai penularan COVID-19 bukanlah hal mudah, oleh sebab itu selain harus melindungi masyarakat dari penularan COVID-19, pada sisi lain juga tetap harus membangkitkan ekonomi.

Karena itu, seluruh kepala daerah yang dilantik juga diminta agar menyiapkan strategi masing-masing dalam memerangi COVID-19 yang tengah berada di fase vaksinasi.

178 kepala daerah
Pada Jumat 26 Februari 2021 ini sebanyak 178 calon kepala daerah terpilih dilantik, pelantikan digelar serentak. Kementerian Dalam Negeri menyebutkan pelantikan kali ini sebagai pelantikan tahap satu.

Pada pelantikan kali ini terdapat sejumlah nama yang menonjol di Tanah Air sejak penyelenggaraan PIlkada Serentak 2020 lalu yang ikut dilantik.

Seperti, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa, pasangan itu resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta.

Pelantikan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa, dilakukan secara virtual oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, bersama 16 kepala daerah kabupaten dan wali kota lainnya di Jateng.

Gibran bersama Teguh usai acara pelantikan menyatakan tidak menunggu lama akan langsung melakukan kunjungan kerja persiapan kegiatan vaksinasi di Pasar Gede Solo dan Pasar Klewer.

Gibran menjelaskan dirinya dan Teguh akan langsung melakukan blusukan untuk kerja, kerja dan kerja. Bahkan, ia sudah menjadwalkan kunjungan kerja ke beberapa titik.

Kemudian ada nama Eri Cahyadi, sosok yang kini melanjutkan kepemimpinan Wali Kota Surabaya yang sebelumnya dipimpin oleh Tri Rismaharini yang telah usai masa jabatannya dikarenakan menjabat Mensos.

Sebelum pelantikan pada Jumat siang di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi sungkem kepada orang tua dan dan mertua.

"Doa orang tua ini sangat penting. Saya sering melakukannya. Tidak hanya kepada orang tua tapi juga mertua saya," ucap Eri Cahyadi.

Mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) berwarna putih lengkap dengan topi PDU pet yang belum ada emblem dan pangkatnya, Eri berangkat menuju rumah orang tua dan mertua pada pukul 12.55 WIB.

Tujuan pertama yang dituju Eri dan keluarga adalah rumah mertuanya yang bernama Dadang Jumena dan Suparni. Baik rumah mertua dan orang tua Eri tidak jauh dari rumah mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut, yakni di daerah Ketintang.

Usai sungkem di rumah mertua, Eri lantas menuju ke rumah orang tua, H Urip Suwondo dan sang ibu Hj Mas Ayu Esa Aisyah. Saat sungkem, Eri tidak hanya mencium tangan kedua orang tuanya, tapi juga mencium kaki ayah dan ibunya tersebut.

Setelah selesai, Eri lantas duduk bersimpuh memanjatkan doa dan surat Al Fatihah yang dibacakan orang tuanya. Surat Alfatihah yang dibacakan itu seolah menjadi bekal Eri untuk memimpin Surabaya mendatang.

Saat sungkem itu, Eri mengaku mendapat pesan khusus yakni selalu menjaga Surabaya, tetap amanah dan jangan pernah mengutamakan kepentingan keluarga dan golongan. Semua yang dilakukan harus untuk kepentingan masyarakat.

"Mohon doanya kepada seluruh masyarakat Surabaya, ayo kita bekerja bersama-sama. Kita gotong royong bersama, Insya Allah COVID-19 bisa dilewati dengan baik. Karena kita tidak sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Kita butuh kebersamaan untuk membangun Surabaya lebih baik," ujarnya.

Baca juga: Ridwan Kamil lantik lima kepala daerah Pilkada Serentak 2020 di Jabar

Baca juga: Gubernur Sulsel melantik 11 kepala daerah


Selanjutnya ada nama Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul yang dilantik menjadi menjadi Wali Kota Pasuruan masa bakti 2021-2024.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.

Gus Ipul merupakan mantan Wagub Jatim, pesaing dari Khofifah pada Pilkada Jatim 2019. Gus Ipul saat itu berpasangan dengan Puti Guntur Soekarnoputri, sementara Khofifah berpasangan dengan Emil Dardak.

Gubernur Khofifah menyebutkan Gus Ipul merupakan sosok yang lebih detil memahami pemberdayaan UMKM.

"Di sini ada Gus Ipul yang lebih tahu, buktinya tanda pin di seragam-nya lebih banyak dari saya, ini membuktikan perjuangan beliau sudah panjang. Bupati/Wali kota kalau mau cari mentor, tidak perlu susah-susah, sebab salah satu yang dilantik adalah 'top mentor'," ujar Khofifah sambil tersenyum.

Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021