Ini adalah acara peringatan, bukan rapat umum atau pawai
Moskow (ANTARA) - Anggota oposisi Rusia berencana memperingati enam tahun pembunuhan politisi oposisi Boris Nemtsov di Moskow tengah pada Sabtu di tengah-tengah penumpasan terhadap protes atas pemenjaraan kritikus Kremlin Alexei Navalny.

Para sekutu Navalny, yang dipenjara bulan ini karena pelanggaran pembebasan bersyarat yang konon dibuat-buat, telah meminta para pendukungnya untuk meletakkan bunga di jembatan Moskow tempat Nemtsov ditembak mati pada malam 27 Februari 2015, dekat Kremlin.

Sekutu Navalny telah mengumumkan moratorium protes jalanan hingga musim semi setelah beberapa aksi unjuk rasa nasional dibubarkan oleh polisi yang menahan lebih dari 11.000 orang, menurut sebuah kelompok pemantau.

Tapi oposisi mendesak warga Moskow untuk datang memberi penghormatan kepada Nemtsov sambil menjalankan jarak sosial dan mengenakan masker medis. Pihak berwenang Moskow menolak permintaan mereka untuk mengadakan pawai peringatan karena pandemi.

"Ini adalah acara peringatan, bukan rapat umum atau pawai," kata politisi oposisi. "Kami menganjurkan agar Anda tidak membawa poster. Tidak perlu memberikan alasan apa pun kepada polisi untuk menahan para peserta."

Nemtsov, yang sempat menjabat sebagai wakil perdana menteri pada akhir 1990-an sebelum bergabung dengan oposisi, telah mengerjakan laporan yang menyelidiki peran Rusia dalam konflik di Ukraina pada saat pembunuhannya.

Setelah pembunuhannya, aktivis oposisi mulai menjaga tugu peringatan darurat di jembatan ketika pemerintah kota menolak permintaan untuk memasang plakat di sana untuk menghormatinya.

Pekerja kota telah menurunkan tugu peringatan itu pada beberapa kesempatan selama bertahun-tahun. Polisi menahan delapan orang minggu lalu ketika mereka mencoba meletakkan bunga di tugu peringatan setelah dibongkar oleh polisi.

Pada 2017 pengadilan menghukum lima pria antara 11 dan 20 tahun penjara karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan Nemtsov, tapi sekutu mendiang politikus itu mengatakan pada saat itu bahwa orang-orang yang memerintahkan pembunuhannya masih berkeliaran.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jerman desak Uni Eropa siapkan sanksi bagi Rusia terkait Navalny

Baca juga: Pengadilan Rusia tolak permohonan banding hukuman Navalny

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021