Layanan pemeriksaan GeNose C19 merupakan hasil sinergi BUMN antara KAI dan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya Rajawali Nusindo, serta Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta
Surabaya (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 8 Surabaya menambah fasilitas pemeriksaan GeNose C19 atau alat deteksi COVID-19 di dua stasiun, yakni Stasiun Gubeng dan Malang. Sebelumnya, layanan serupa juga sudah tersedia di Stasiun Pasarturi, Surabaya.

"Penambahan stasiun yang melayani pemeriksaan GeNose C19 ini merupakan peningkatan pelayanan yang kami berikan bagi pelanggan dalam rangka pemenuhan persyaratan perjalanan kereta api," kata Manajer Humas PT KAI Daop 8 Luqman Arif saat dikonfirmasi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.

Ia mengatakan layanan GeNose di Stasiun Surabaya Gubeng tersedia mulai pukul 07.00 WIB sampai 18.00 WIB dan untuk Stasiun Malang mulai pukul 07.00 WIB sampai 16.00 WIB setiap hari,dengan biaya Rp20.000.

Layanan pemeriksaan GeNose C19 merupakan hasil sinergi BUMN antara KAI dan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya Rajawali Nusindo, serta Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Sesuai SE Kemenhub No 20 Tahun 2021, pelanggan kereta api (KA) jarak jauh diwajibkan menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 atau tes cepat antigen atau RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan.

Khusus untuk keberangkatan selama libur panjang atau libur keagamaan, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum jam keberangkatan. Bagi pelaku perjalanan di bawah umur 5 (lima) tahun tidak diwajibkan untuk tes RT-PCR atau tes genose sebagai syarat perjalanan.

Syarat untuk dapat melakukan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun adalah calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA jarak jauh yang sudah lunas. Selama 30 menit sebelum melaksanakan pemeriksaan, calon penumpang dilarang merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19.

Pada saat pelaksanaan calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan.

KAI akan memastikan bahwa yang dapat naik KA adalah pelanggan yang dalam kondisi sehat dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan pemerintah.

Per 28 Februari 2021, total ada 12 stasiun di Indonesia yang menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19.

Adapun ke-12 stasiun tersebut yaitu Stasiun Pasarsenen, Gambir, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Semarang Tawang, Yogyakarta, Solobalapan, Madiun, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, dan Malang.

Meski layanan Genose C19 diminati masyrakat, KAI Daop 8 Surabaya juga masih menyediakan rapid tes antigen seharga Rp105.000 di 5 stasiun yaitu Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasarturi, Stasiun Malang, Stasiun Sidoarjo, dan Stasiun Mojokerto.

"Jadi pelanggan bisa memilih ingin menggunakan layanan Rapid Test Antigen atau GeNose C19. Penambahan penyediaan layanan ini juga merupakan perwujudan dari dukungan KAI bangga buatan Indonesia,” kata Luqman.

Guna mencegah penyebaran COVID-19, setiap pelanggan KA wajib untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"KAI berkomitmen menerapkan disiplin protokol kesehatan COVID-19 dengan ketat di stasiun maupun selama dalam perjalanan serta mendukung upaya pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran COVID-19 pada transportasi kereta api," katanya.

Sementara itu, total stasiun di wilayah Daop 8 Surabaya ada 15 stasiun, terdiri dari stasiun utama dan terbesar adalah Surabaya Gubeng, kemudian Surabaya Pasarturi, Surabaya Kota/Semut, Wonokromo, Mojokerto, Lamongan, Babat, Bojonegoro, Malang, Malang Kotalama, Sidoarjo, Kepanjen, Lawang, Wlingi, dan Bangil, demikian Luqman Arif.

Baca juga: KAI tambah enam stasiun gunakan GeNose untuk pemeriksaan COVID-19

Baca juga: KAI tetap berlakukan tes cepat antigen dan GeNose untuk penumpang KA

Baca juga: KAI perbolehkan tes COVID-19 GeNose sebagai syarat naik KA jarak jauh

 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021