Banyuwangi (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap pemanfaatan teknologi informasi tidak hanya ada di kota-kota besar, tetapi juga bisa masuk dan dimanfaatkan untuk kepentingan layanan publik hingga ke desa-desa, termasuk pelosok terpencil.

"Infrastruktur teknologi ini jangan hanya di kota besar saja, karena justru wilayah Indonesia didominasi oleh desa-desa yang lokasinya jauh dan terpencil," ujarnya saat kunjungan kerja ke Balai Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

Pada kesempatan itu, Puan menyampaikan apresiasi atas terobosan yang telah dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi untuk melayani publik dan upaya menyelesaikan sejumlah urusan kependudukan melalui program kampung cerdas.

Kampung Cerdas yang digagas Pemkab Banyuwangi, kata dia, salah satunya untuk mendekatkan pelayanan publik hingga ke level desa, termasuk memudahkan akses warga miskin membuat surat pernyataan miskin (SPM) untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis.

Baca juga: Sandiaga: Pemda jadi ujung tombak pemulihan pariwisata

Baca juga: Menparekraf dukung Banyuwangi Festival 2021 wujudkan Kampanye BWI


"Kita melihat teknologi didayagunakan untuk melayani masyarakat dan memudahkan aparat untuk melayani warga," katanya.

Politikus PDIP itu berharap secara bertahap teknologi informatika digunakan di semua lini pelayanan publik dan menggerakkan ekonomi lokal.

Menurut ia, pengawasan program juga dilakukan dengan piranti teknologi informasi melalui sistem lengkap dengan titik koordinat dan gambar perkembangan proyek pembangunan, sehingga menutup celah adanya proyek ganda atau fiktif.

Karena itu, Puan Maharani berpesan agar aparat pemerintah terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi.

"Tugas dan fungsi kita adalah melayani masyarakat. Kalau masyarakat sudah puas, artinya kerja kita sudah benar," ucapnya.

Dalam kunjungan kerjanya ke Banyuwangi, Puan Maharani juga didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, dan melihat bagaimana aparat Desa Sukojati melayani berbagai kebutuhan masyarakat lewat aplikasi Sekawan.

Pada aplikasi Sekawan terdapat 24 jenis pelayanan, yakni dari pengurusan akta lahir hingga akta kematian, dan semua selesai hanya dalam waktu lima menit, termasuk pembuatan KTP elektronik.

Puan Maharani juga menginspeksi sistem pelayanan publik di Lounge Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi. Puan menyaksikan data kependudukan dan sistem pengawasan yang semuanya terintegrasi secara digital.

Sistem tersebut menyediakan fitur untuk melihat jumlah warga miskin dan data warga yang sudah mendapat bantuan sosial secara nyata.

Selain itu, penggunaan Dana Desa (DD) dan seluruh proyek yang menggunakan DD dapat lebih mudah diawasi dan dipantau perkembangan pembangunannya. Sehingga jika ada penyelewengan bisa diantisipasi sejak dini.*

Baca juga: Menparekraf: Banyuwangi sukses kawinkan pariwisata-ekonomi kreatif

Baca juga: Banyuwangi Festival 2021 agendakan 102 kegiatan

Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021