Jakarta (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengungkapkan harapannya agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperkuat sinergi dengan Kementerian Perhubungan.

“Ini harus ada terobosan. Saya pikir direksi yang sekarang harus mampu menjalin komunikasi terkait IMO, TAC, dan PSO,” katanya dalam diskusi Mengenang Transformasi Kereta Api di Era Digital yang digelar secara daring di Jakarta, pada Selasa.

Agus mengatakan persoalan terkait Infrastructure Maintainance Operation (IMO), Track Access Charge (TAC), dan Public Service Obligation (PSO) harus segera diselesaikan oleh PT KAI sebagai operator perkeretaapian dan Kemenhub sebagai regulator.

Sinergi antara operator dan regulator, kata Agus, mendesak dilakukan agar mutu layanan perkeretaapian semakin meningkat. Terlebih saat ini PT KAI sedang mengembangkan layanan bisnis antara lain Kereta Commuter Indonesia (KCI), Moda Raya Terpadu (MRT), hingga Light Rail Transit (LRT).

“Konsolidasi menjadi sangat penting karena PT KAI diharapkan mampu menjawab tantangan jaman akan kebutuhan transportasi di Indonesia,” katanya.

Ia menyebut, diperlukan kepemimpinan untuk menyelaraskan tiga persoalan tersebut demi kelancaran operasional PT KAI.

“Leadership pimpinan sangat diperlukan di PT KAI untuk bisa melakukan terobosan-terobosan, demi memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Kemenhub berencana kembangkan KRL di berbagai daerah
Baca juga: Layananan KRL Yogyakarta-Solo akan diteruskan ke Kutoarjo dan Madiun
Baca juga: Menhub minta KAI kelola subsidi tarif KA ekonomi dengan profesional


Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021