Kalau kekuatan fisik masih jauh dari kata ideal, namun semangat mereka harus kami lihat juga. Meski terlihat capek, tapi masih mau melahap menu fisik
Jakarta (ANTARA) - Kondisi pemain Borneo FC Samarinda mendapatkan sorotan pelatih pascakevakuman pertandingan sepak bola selama setahun ini akibat pandemi yang memengaruhi sisi kebugaran dan kekuatan, termasuk feeling ball pemain.

"Kalau kami lihat dari dua hari latihan sebelumnya di minggu lalu, pemain masih kurang dalam sentuhan bola. Ini cukup wajar, karena mereka jarang berlatih dengan bola saat libur kompetisi. Kebanyakan latihan untuk kekuatan otot saja," kata Asisten Pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin, dikutip dari laman resmi klub, Selasa.

Makanya, selain fisik, program latihan juga mengkombinasikan dengan game kecil untuk mengembalikan feeling ball para pemain.

Baca juga: Borneo FC perpanjang kontrak Guy Junior

Vakumnya sepak bola Indonesia selama setahun, diakui Amir, sapaan akrab Amiruddin, sudah pasti membawa dampak tak bagus bagi pemain. Tidak hanya dari sisi finansial, tetapi juga dari sisi kebugaran dan kekuatan, termasuk bagi para pemain Borneo FC.

Hanya menjadi latihan mandiri tanpa didampingi pelatih, kata dia, membuat kondisi pemain menurun, dan selama setahun tak bertanding membuat kemampuan mereka dalam hal sentuhan bola berkurang.

Jika dalam dua kali latihan sebelumnya hanya dijalankan sekali dalam sekali, dua hari terakhir Sultan Samma dan kawan-kawan digenjot dua kali latihan yakni pagi dan sore.

Hal itu, ujar Amir, sebagai bagian dari program meningkatkan fisik pemain karena melihat fisik pemain mengalami penurunan saat ini.

"Kalau kekuatan fisik masih jauh dari kata ideal, namun semangat mereka harus kami lihat juga. Meski terlihat capek, tapi masih mau melahap menu fisik," bebernya.

Baca juga: Borneo FC perpanjang kontrak Gianluca Pandeynuwu

Itulah yang membedakan saat latihan mandiri dan bersama karena pemain bisa menghentikan latihan saat mandiri, sementara saat ini mereka harus memaksakan diri untuk menjalankan program pelatih.

"Ada perbedaan memang untuk pemain yang ikut TC timnas kayak Fajar, Komang maupun Arya. Mereka tetap rutin latihan bersama saat kompetisi diliburkan," ujarnya.

Komang Teguh, Arya Gerryan, dan Fajar Fathurrahman memang masuk proyeksi skuat Piala Dunia U-20 2021 yang akhirnya batal dilaksanakan.

"Namun ada pula pemain di luar timnas yang saya nilai bagus fisiknya, salah satunya Hendro Siswanto. Hendro kalau latihan fisik selalu unggul dibandingkan rekan-rekannya di luar timnas," pungkas Amir.

Baca juga: Hengkang dari Arema, Hendro Siswanto diikat Borneo FC dua tahun

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021