Pada periode pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, BPPTKG juga mencatat satu kali guguran lava keluar dari Merapi dengan jarak luncur 700 meter ke arah barat daya.
Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 1.300 meter ke arah barat daya pada Jumat.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya menyebutkan awan panas guguran terjadi pada pukul 10.48 WIB.

"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 130 detik," kata Hanik.

Pada periode pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, BPPTKG juga mencatat satu kali guguran lava keluar dari Merapi dengan jarak luncur 700 meter ke arah barat daya.
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran pada Kamis malam
Baca juga: Gunung Merapi 12 kali meluncurkan guguran lava


Pada periode itu, gunung api aktif itu juga terdeteksi mengalami satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm selama 130 detik, 52 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-30 mm selama 10-75 detik, tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm selama 8-9 detik, dan satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 7 detik.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Baca juga: BTNGM : Pemulihan hutan terdampak erupsi Merapi butuh puluhan tahun

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021