Timika (ANTARA) - Jalan poros yang menghubungkan Kota Timika dengan Pelabuhan Pomako, Distrik Mimika Timur, yang sempat diblokade warga sejak Minggu (7/3) malam, tepatnya di depan Depo Jober Pertamina, sejak Senin petang sudah dibuka kembali.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob bersama Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Prasetya ikut turun tangan menemui warga untuk membuka blokade jalan.

Blokade ruas jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako itu buntut dari rusuh yang terjadi pada Minggu (7/3) malam yang mengakibatkan salah seorang warga terkena peluru diduga berasal dari senjata api milik oknum anggota TNI.

Korban bernama Andreas Bewermbo (20) itu kini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Mimika setelah dada kirinya tertembus peluru hingga bagian punggung.

Wabup Mimika mengaku telah menjenguk korban di ruang perawatan RSUD Mimika.

"Saya sudah ke rumah sakit, menemui ibu korban. Nanti semua obat-obatan akan ditanggung oleh Pemda. Korban sekarang sedang ditangani oleh dokter, mudah-mudahan korban segera sembuh. Kondisi korban sekarang sudah stabil," kata John.

Baca juga: Warga kembali blokir jalan di Madina, satu SSK Brimob Sumut dikerahkan

Wabup Mimika menyatakan prihatin sekaligus menyesalkan terjadinya kericuhan antarkelompok warga hingga mengakibatkan seorang warga tertembak peluru aparat.

“Kalian stop minum-minum. Saya saja pernah dipalang waktu lewat sini apalagi masyarakat lain,” kata mantan Kepala Dishubkominfo Mimika itu mengingatkan warga Asmat dan Kamoro yang mendiami kawasan sepanjang ruas jalan dari Depo Jober Pertamina hingga Pelabuhan Nusantara Pomako itu.

Dandim 1710 Mimika Yoga Cahya Prasetya menyatakan para pelaku penembakan terhadap warga akan diproses hukum.

Dandim mengaku sudah berkoordinasi dengan Komandan Yonif 754 Eme Neme Kangasi Mayor Inf Dony Firmansyah serta Komandan Sub Denpom Mimika untuk memastikan proses hukum terhadap 10 prajurit yang diduga terlibat dalam kasus penembakan warga tetap dilanjutkan.

"Kalau ada yang menemukan warga yang menjual minuman keras harap melapor ke kami. Di sini ada Danramil dan Babinsa, siapapun akan diangkut," kata Letkol Yoga.

Danyon 754 ENK Dony Firmansyah meminta maaf atas perilaku anak buahnya yang telah menembaki seorang warga hingga berbuntut kerusuhan di depan Depo Jober Pertamina Pelabuhan Pomako pada Minggu (7/3) malam.

"Saya pastikan pelaku penembakan akan mendapat hukuman setimpal," ujar Dony.

Baca juga: Cegah corona, masyarakat Yalimo blokir akses masuk lewat trans Papua
 
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob didampingi Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya dan beberapa pejabat terkait saat menemui massa yang memblokade ruas jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako, Senin (8/3/2021). (ANTARA/Evarianus Supar)


Penganiayaan warga
Kericuhan yang terjadi di kawasan dekat Pelabuhan Pomako pada Minggu (7/3) malam itu bermula saat seorang warga bernama Soter Moporteyau yang dalam kondisi mabuk dianiaya oleh lima orang saat menghadang sebuah mobil depot air.

Korban dilaporkan dipukul dengan besi sehingga melarikan diri ke dalam sungai.

Melihat hal itu, warga sekitar marah lalu mengejar kelima orang, termasuk supir mobil depot air tersebut.

Tak lama berselang, anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Pomako mendatangi lokasi untuk memberikan imbauan kamtibmas kepada sekitar 200 warga yang mengejar kelima orang tersebut sekaligus menutup akses jalan utama Timika-Pelabuhan Pomako.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Pomako Ipda I Made Aribawa yang datang ke lokasi sempat memberikan imbauan kepada warga, namun warga tetap tidak mau menerima, kemudian memilih duduk di pinggir jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako.

Beberapa saat kemudian, sekitar 16 orang prajurit TNI AD menggunakan truk mendatangi lokasi dimana masyarakat Pomako berkumpul di sekitar Depo Jober Pertamina dengan maksud untuk membubarkan kerumunan warga.

Warga yang tidak terima kemudian melempari personel TNI dan Polri dengan batu mengakibatkan dua personel TNI terluka di bagian kepala dan mulut, sementara seorang anggota Polsek Mimika Timur terkena lemparan batu di bagian punggung.

Baca juga: Warga blokir akses jalan Gorontalo Utara-Buol

Melihat massa yang kian beringas, aparat kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara, namun warga semakin brutal melempari kendaraan aparat TNI dan Polri serta menjarah warung dan kios di sekitar lokasi kejadian.

Aparat kemudian kembali mendatangi massa yang semakin beringas, dimana beberapa di antaranya bahkan menenteng busur panah.

Dalam kondisi semakin terdesak, aparat kembali melakukan tembakan ke udara.

Akibat tembakan tersebut diduga mengenai salah satu warga bernama Andres Bewermbo sehingga warga semakin menyerang aparat keamanan.

Massa melampiaskan kemarahannya dengan membakar ban dan kayu di tengah jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako.
 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021