tidak mampu menahan berat uap air, terjadi hujan lebat disertai es
Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan hujan es terjadi di sebagian wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu sore.

"Hujan es kali ini terjadi di Kota Yogyakarta dan Bantul antara pukul 15.00 sampai 16.00 WIB," kata Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Reni, sejak awal tahun ini, hujan es sudah terjadi sebanyak lima kali di DIY yakni pada 1 Februari, 27 Februari, 2 Maret, 3 Maret, dan 10 Maret 2021.

Berdasarkan laporan yang diterima BMKG, di kawasan Kota Yogyakarta hujan es terjadi di kawasan Malioboro, Nitikan, Taman Siswa, Mergangsan, Gambiran, Sindunegara, Glagahasri, Jalan Veteran, Sosrowijayan, serta Kota Gede.

Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada potensi hujan es pada pancaroba

Baca juga: BMKG: Hujan es terjadi di Yogyakarta


Sedangkan di Kabupaten Bantul, hujan es terjadi di Kecamatan Sewon, Kasihan, Banguntapan, serta Krapyak.

Reni menjelaskan hujan es terjadi karena adanya pengangkatan massa udara yang hangat, lembab, dan labil ke atmosfer.

Berikutnya, pemanasan sinar matahari yang intensif dari pagi sampai siang hari menyebabkan terbentuknya awan konvektif yaitu awan Cumulonimbus (Cb).

Setelah udara yang labil tersebut terjadi kondensasi, lanjut Reni, kemudian terbentuk titik-titik air. Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level yang selanjutnya terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yang cukup besar.

"Saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air, terjadi hujan lebat disertai es. Es yang turun ini bergesekan dengan udara sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil," kata dia.

Baca juga: Ambruk kena hujan es, RSUD Leuwiliang Bogor tetap beroperasi

Baca juga: BMKG: Fenomena hujan es di Bangli-Bali disebabkan adanya awan hitam


 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021