Mamuju (ANTARA) - Bupati Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Sutinah Suhardi Duka mulai menyalurkan bantuan gempa senilai Rp592 juta untuk pengungsi gempa di Desa Botteng, Kabupaten Mamuju, Ahad.

Bantuan gempa yang disalurkan tersebut nontunai multi guna untuk penyintas gempa bagi sebanyak 380 kepala keluarga di Desa Botteng.

Bupati mengatakan, bantuan tersebut berasal dari tim relawan Yayasan Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Internasional.

"Hari ini saya pertama kali datang di Desa Botteng sejak di lantik sebagai Bupati Mamuju saya berterima kasih atas dukungannya dan saya datang ke sini membawa bantuan untuk penyintas gempa Desa Botteng, semoga bermanfaat," ujarnya.

Baca juga: Setelah gempa, Desa Kopeang dan Bela Mamuju terisolasi akibat longsor

Baca juga: Pegadaian Makassar kembali salurkan bantuan untuk korban gempa Sulbar


Ia menyampaikan bantuan non tunai multi guna yang disalurkan kepada korban gempa akan dibagi senilai Rp1.560.000 untuk setiap KK warga.

"Bantuan ini diharapkan dapat membantu memutar roda perekonomian masyarakat untuk dapat bangkit dari musibah gempa bumi dan Mamuju kembali pulih," katanya.

Bupati Mamuju juga menyerahkan rumah hunian sederhana dari relawan Wahana Muda Indonesia (WMI) kepada masyarakat Botteng.

Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan rumah sederhana yang akan sangat membantu warga yang rumahnya hancur saat bencana gempa terjadi.

"Bantuan rumah sederhana akan sedikit memberi ketenangan bagi masyarakat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan," katanya.

Ia berharap, agar warga Mamujj yang masih berada di pengungsian dapat segera kembali ke rumah jika kediamannya masih memungkinkan untuk ditempati, karena risiko yang begitu besar terhadap penyakit jika terus berada di pengungsian, utamanya mereka yang memiliki balita dan manula.

Baca juga: Warga korban gempa Mamuju masih butuh, TNI-AD bantu air bersih

Baca juga: Yayasan Amal Malaysia serahkan 2.000 mushab Alquran ke Pemkab Mamuju

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021