Amsterdam (ANTARA) - Infeksi COVID-19 di Belanda melonjak sekitar 7.400 kasus dalam sehari, menandai peningkatan terbesar sejak awal Januari, kata Menteri Kehakiman Ferd Grapperhaus kepada kantor berita ANP, Jumat (19/3).

Jumlah infeksi lebih tinggi 20 persen pada Jumat dibandingkan pekan sebelumnya, sementara jumlah pasien COVID-19 ICU naik tujuh persen.

Otoritas kesehatan masyarakat Belanda kerap memperingatkan bahwa gelombang infeksi baru mungkin segera terjadi, lantaran kehadiran mutasi baru virus corona.

Pada Selasa (16/2), otoritas mengatakan sekitar 75 persen dari semua kasus baru saat ini merupakan varian yang pertama kali muncul di Inggris akhir tahun lalu.

Lonjakan tajam infeksi terjadi hanya dua hari setelah partai konservatif pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte unggul dalam pemilu.

Hasil pemilihan tersebut dianggap sebagai dukungan terhadap penanganan pandemi, meski tingkat infeksi masih saja tinggi dan program vaksinasi tertunda.

Pemerintah Belanda dalam beberapa hari ke depan akan menentukan apakah terdapat cukup ruang untuk melonggarkan penguncian COVID-19, yang mencakup jam malam dan penutupan seluruh bar dan restoran di negara tersebut.

Sumber: Reuters


Baca juga: Warga Belanda berikan suara dalam pemilihan yang didominasi COVID-19

Baca juga: Belanda hentikan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca
​​​​​​​
​​​​​​​

Varian baru COVID-19 menyebar di Eropa

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021