Jakarta (ANTARA News) - HIJ'D Institute mengutuk keras penyerangan tentara Israel terhadap tim relawan kemanusiaan di Kapal Mavi Marmara di perairan International, Senin (31/5), karena tindakan tersebut tersebut merupakan kelakuan biadab yang mengesampingkan nilai-nilai kemanusian.

Direktur Eksekutif HIJ’D Institute Jemmy Setiawan di Jakarta, Rabu, mengatakan, kapal kemanusiaan tersebut seharusnya dilindungi membawa bantuan barang kepada wartga Palestina yang menderita, bukan malah diserang.

"Israel bukan saja menyakiti rakyat Palestina, tetapi juga sudah melukai hati umat beragama dunia bahkan telah melecehkan nilai kemanusian," katanya.

Dia menjelaskan, penyerangan yang dilakukan oleh tentara Israel di atas kapal Mavi Marvera tersebut telah meniadakan tolerasi kemanusian dan harus segara diberikan sanksi internasional dalam bentuk perlawanan internasional.

"Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI juga harus segera bertindak mengigat ada warga negara RI yang menjadi korban dalam penyerangan kapal Mavi Marmara yang sedang mengemban misi kemanusian tersebut," ujar Jemmy.

HIJ’D Insitute mendesak agar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) harus segera turun tangan untuk melakukan investigasi terkait penyerangan tersebut.

"Siapapun yang melakukan kesalahan harus bertanggung jawab dan diberikan sanksi oleh PBB," katanya.

Jemmy menjelaskan, pemerintah Indonesia yang telah melakukan langkah-langkah diplomasi dinilai sudah tepat. Meskipun pemerintah Indonesia tidak memilki hubungan diplomasi dengan Israel, namun langkah langkah non diplomasi tetap harus dilakukan.(*)
(Ant/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010