Jakarta (ANTARA) -
Sebanyak 130.000 prajurit TNI menjalani serbuan Vaksinasi COVID-19 AstraZeneca secara serentak di 10 Provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Maluku, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Papua.
 
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kasal Laksamana TNI Yudo Margono meninjau salah satu pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 AstraZeneca kepada prajurit TNI di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.
 
Dalam kegiatan ini Panglima TNI didampingi oleh Asops Panglima, Aster Panglima TNI, Kapuskes TNI Tugas Ratmono, dan Wakapuspen TNI.
 
Vaksin AstraZeneca diberikan kepada Prajurit TNI AL di wilayah Jakarta, diantaranya dari satuan Pushidrosal, Koarmada I, Kormar, Kolinlamil, Lantamal III, RSAL Mintoharjo dan RSMC Cilandak.

Baca juga: Panglima TNI terima 130 ribu vaksin COVID-19 untuk prajurit
 
Pelaksanaan vaksinasi di Kolinlamil melibatkan 10 vaksinator TNI dan 60 tenaga pendukung.
 
Saat melaksanakan peninjauan tersebut, Panglima TNI mendapat penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Koarmada I Kolonel Laut (K) dr Hengky Setyahadi terkait proses vaksinasi yang diberikan kepada prajurit TNI AL.
 
Serbuan vaksinasi kepada prajurit TNI bertujuan untuk mendukung program pemerintah untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
 
"Hari ini sebanyak 130.000 prajurit TNI secara serentak melaksanakan vaksin AstraZeneca di 10 Provinsi Indonesia dan secara simbolis saya meninjau pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan di Kolinlamil," kata Panglima TNI.
 
Direncanakan pelaksanaan vaksinasi kepada prajurit TNI menggunakan Vaksin AstraZeneca akan selesai pada tanggal 2 April 2021.
 
"Prajurit TNI yang melaksanakan vaksinasi menggunakan Vaksin AstraZeneca adalah para prajurit yang berada di basis, namun untuk prajurit yang masih melaksanakan dinas luar nantinya akan dilakukan pada hari Senin 29 Maret 2021," kata Marsekal Hadi.
 
Panglima TNI pun mengimbau kepada prajurit TNI yang telah melaksanakan vaksinasi tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
 
Panglima TNI mengatakan vaksinasi kepada prajurit TNI menjadi prioritas karena setelah menerima vaksin para prajurit akan lebih optimal dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mendukung program pemerintah, baik dalam pelaksanaan PPKM skala mikro, maupun sebagai petugas tracing kontak erat yang akan terjun langsung di tengah masyarakat.
 
"Setelah disuntik vaksin bukan berarti badan prajurit TNI menjadi kebal terhadap virus, oleh sebab itu tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Vaksinasi membuat badan kita kuat dalam menghadapi virus seperti COVID-19. Oleh sebab itu penerapan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan," tegasnya.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021