Pontianak (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mengimbau kepada masyarakat di provinsi tersebut agar tidak panik menyusul adanya aksi bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi.

"Kami imbau masyarakat tetap waspada dan tidak panik yang berlebihan pasca-aksi bom bunuh diri di Makassar," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go saat dihubungi di Pontianak, Minggu.

Baca juga: Kapolri: Polisi olah TKP lokasi ledakan depan Gereja Katedral Makassar

Baca juga: Bareskrim: Laporan sementara ledakan di Makassar dari bom bunuh diri


Dia juga berharap, peran aktif masyarakat untuk melaporkan kepada pihak aparat penegak hukum apabila mencurigai ada aktivitas masyarakat yang mencurigakan agar bisa ditindak maupun dicegah.

"Saat ini kami di setiap Polres dan di 14 kabupaten/kota di Kalbar bekerja sama dalam menjaga keamanan dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah," ujarnya.

Donny menambahkan, peningkatan keamanan juga dilakukan di tempat-tempat keramaian, seperti terminal, bandara, mal dan lainnya, dalam memberikan rasa aman pada masyarakat.

Saat ini di Kalbar masih ada tiga terduga teroris yang ditahan di Markas Brimob Polda Kalbar dan belum dipindahkan.

Sementara itu, aksi bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi.

Di lokasi ledakan bom bunuh diri ditemukan potongan tubuh dengan kondisi mengenaskan, badannya hancur beserta sepeda motor yang dikendarainya.

Menurut saksi mata di sekitar lokasi kejadian, terdengar suara ledakan yang keras yang menyita perhatian warga sekitar.

Kasus ini sedang ditangani aparat kepolisian, jalan di sekitar lokasi kejadian ditutup police line.

Baca juga: Polisi pastikan korban meninggal dunia bom bunuh diri satu orang

Baca juga: Polres Kapuas Hulu tingkatkan pengamanan pascaledakan di gereja


 

Pewarta: Andilala
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021