"Aksis teror tersebut tidak terkait dengan agama tertentu, karena itu radikalisme dan terorisme menjadi musuh kemanusiaan," ujarnya.
Palu (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) mengajak masyarakat untuk menghalau perkembangan dan penyebaran faham radikalisme dan terorisme.

"Semua elemen masyarakat harus berkolaborasi dalam menghalau dan melawan paham radikalisme dan terorisme bersama semua lapisan masyarakat," ucap Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT Moch Chairil Anwar dalam keterangan tertulisnya di Palu, Senin.

BNPT, kata Chairil Anwar, mengajak semua organisasi masyarakat, kepemudaan, mahasiswa hingga pelajar untuk membuat video sebagai kontra narasi terkait bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Baca juga: FKPT Sulteng: Bom bunuh diri di Makassar nistakan kemanusiaan

Berkaitan dengan aksi teror oleh kelompok garis keras di Gereja Katedral Makassar. BNPT, sebut Chairil Anwar, mengutuk keras terjadinya bom bunuh diri itu.

BNPT menyebut pelaku bom bunuh diri tersebut telah terpapar paham radikalisme dan terorisme.

"Aksis teror tersebut tidak terkait dengan agama tertentu, karena itu radikalisme dan terorisme menjadi musuh kemanusiaan," ujarnya.

Baca juga: Moeldoko ingatkan bahaya radikalisme di Indonesia

Dia juga menyebut bahwa tidak ada agama yang mengajarkan aksi terorisme atau meneror orang (bom bunuh diri).

"Kami menghimbau masyarakat agar tidak panik, tetapi tetap harus waspada dan tetap solid," imbuhnya.

Ketua FKPT Provinsi Sulawesi Tengah Muhd Nur Sangaji menyatakan peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan oleh oknum tertentu di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan tindakan menistakan kemanusiaan.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak seluruh masyarakat perangi terorisme-radikalisme

"Bom Bunuh diri di Katedral Makassar, merupakan peristiwa menistakan kemanusiaan yang memilukan," ucap Ketua FKPT Provinsi Sulteng Muhd Nur Sangaji.

Akademisi Universitas Tadulako Palu ini mengatakan sesuai dengan ajaran Tuhan yang Maha Esa bahwa perilaku membunuh orang lain, tanpa alasan yang benar dan berdasar, sangat tidak dibenarkan.

"Pesan yang turun dari langit, barang siapa yang menghilangkan satu jiwa tanpa alasan yang benar, sama dengan membunuh seluruh umat manusia," katanya.

Baca juga: Perangi radikalisme, pengamat: Jangan andalkan ceramah "Ustaz YouTube"

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021