apabila ada perilaku yang mencurigakan agar segera dilaporkan kepada kami
Jakarta (ANTARA) - Pasca peristiwa bom meledak di Katedral di Makassar, Pemprov DKI Jakarta  segera meningkatkan pengamanan di gereja-gereja ibu kota menjelang perayaan Paskah yang jatuh pada Jumat (2/4).

Wakil Gubernur (Wagub) Ahmad Riza Patria menyampaikan pengetatan keamanan itu sebagai antisipasi kejadian-kejadian serupa bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pukul 10.20 WITA lalu.

"Pengaman sudah diatur oleh pihak keamanan atas kejadian di Sulawesi. Kami yakin polisi akan meningkatkan upaya yang lebih baik lagi, optimal, dalam rangka pencegahan dan pengendalian keamanan," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.

Baca juga: Polres Jakpus terapkan 'screening' di pintu masuk gereja jelang Paskah

Politisi Gerindra DKI Jakarta ini juga menyampaikan keprihatinan dan turut berdukacita akibat pengeboman Gereja Katedral Makassar yang menyebabkan hingga puluhan warga menjadi korban.

"Tentu kami mengutuk sekeras-kerasnya aksi tindakan biadab yang tidak berperikemanusiaan," ujar Riza.

Riza mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas aksi pengeboman itu dan memberantas tindakan terorisme hingga ke akar-akarnya.

Baca juga: FKUB DKI Jakarta sesalkan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar

"Kami sepenuhnya menyerahkan ke pihak kepolisian untuk dapat mengusut dan menangkap jaringan pelaku," ucap dia.

Riza mengajak warga untuk senantiasa ikut melakukan pencegahan dan antisipasi terhadap munculnya terorisme di DKI, mengingat Jakarta yang padat dan banyak tempat vital.

"Pencegahan apabila ada perilaku yang mencurigakan agar segera dilaporkan kepada kami atau langsung kepada aparat keamanan atau langsung kepada kepolisian," ujarnya.

Dengan dilibatkannya  masyarakat untuk ikut melakukan pencegahan dan antisipasi tersebut, Riza berharap aksi terorisme seperti di daerah-daerah lain tidak akan terjadi di Jakarta.

Diketahui, ledakan bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3) sekitar pukul 10.20 WITA. Atas kejadian itu sebanyak 20 orang menjadi korban luka.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan ada dua orang terduga pelaku ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar itu. Saat melancarkan aksinya pelaku menggunakan sepeda motor jenis metik.

"Ada dua orang yang berboncengan menggunakan kedaraan roda dua jenis matic DD 5984 MD," ujar Argo dalam keterangan persnya pada Minggu (28/3).

Baca juga: Terduga teroris Condet sempat melakukan perlawanan saat ditangkap

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku teridentifikasi sebagai jaringan Jamaah Anshorut Daulat (JAD) dan pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021