Jakarta (ANTARA) - Perusahaan komputer PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO sekaligus menjadi perusahaan tercatat ke-11 sepanjang 2021.

"Perseoran telah memutuskan untuk melakukan IPO dari tahun 2019 dan merupakan bagian dari strategi peningkatan permodalan untuk bisnis perseroan," kata Direktur Utama Timothy Siddik saat pencatatan perdana saham perseroan secara daring di Jakarta, Selasa.

Emiten berkode saham ZYRX itu melepas 333,33 juta saham baru atau setara dengan 25 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseoran dengan harga Rp250 per saham.

Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BNI Sekuritas selaku joint lead underwriter. Direktur PT BNI Sekuritas Reza Benito Zahar mengatakan, dari IPO tersebut, perseroan menerima dana lebih dari Rp80 miliar.

Baca juga: Emiten perkebunan DSNG akan bangun enam pabrik Bio-CNG baru

"Dana tersebut akan digunakan 58 persen untuk modal kerja perseroan dan sisanya untuk pembelanjaan modal," ujar Reza.

Perseroan yang memiliki merek “zyrex” merupakan pionir di industri komputer Indonesia. Sejak 1996, perseroan meluncurkan produk-produk teknologi seperti komputer, server, dan laptop.

Kinerja perusahaan sampai September 2020 mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Emiten batubara AIMS optimistis cetak laba pada 2021

Timothy sangat optimis dengan prospek bisnis produk teknologi di Indonesia, khususnya di tengah era digitalisasi ini, ditambah dukungan dari pemerintah dalam mengkampanyekan “Bangga Buatan Indonesia”, serta kondisi Work From Home, Study From Home yang mendorong permintaan laptop dan produk teknologi lainnya.

Menurut Timothy, Indonesia saat ini memiliki 50 juta siswa-siswi dari SD sampai SMA, di mana selama ini mereka sangat membutuhkan laptop sebagai perangkat kegiatan belajar mengajar baik selagi di rumah ataupun di sekolah.

"Oleh karena itu, di tengah tingginya permintaan laptop, perseroan akan menambah jumlah lini produksi untuk memenuhi permintaan yang tinggi. Diproyeksikan sepanjang tahun 2021 perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Timothy.

Pada perdagangan perdananya, saham ZYRX terpantau naik 62 poin atau 25 persen alias menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA) ke level Rp312 per saham.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021