kemarau tahun ini lebih basah dibanding normalnya
Temanggung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal musim kemarau di Provinsi Jawa Tengah pada 2021 mundur.

"Musim hujan tahun ini lebih panjang dibanding normalnya, akibatnya awal musim kemarau tahun 2021 hampir seluruh Jateng mundur dibanding normalnya," kata prakirawan dan analis BMKG Jateng Zauyik Nana Ruslana di Temanggung, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut usai menjadi pembicara pada sarasehan "Menyemai Harapan di Musim Peralihan" yang diselenggarakan DPC APTI Temanggung.

Zauyik mencontohnya di Kabupaten Temanggung normalnya awal musim kemarau di bulan Mei dan diprediksi awal musim kemarau adalah akhir Mei atau awal Juni 2021.

Ia menuturkan awal kemarau diperkirakan mundur satu dasarian sampai tiga dasarian. Di daerah pegunungan awal musim kemarau lebih mundur lagi.

"Tergantung wilayahnya, karena kondisi wilayah geografis tempat itu mempengaruhi, seperti hujan antara titik A dan titik B kalau diukur berbeda. Begitu juga awal musim kemarau tidak akan sama di masing-masing daerah," katanya.

Baca juga: BMKG: Jatim memasuki peralihan musim hujan ke kemarau

Menurut dia karena musim hujan tahun 2021 ini panjang dan awal kemaraunya mundur otomatis musim kemarau tahun ini akan lebih pendek.

Ia mengatakan puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan bulan Agustus, kemudian turun hujan di awal Oktober atau pancaroba dari kemarau ke hujan.

"Kemarau tahun ini lebih basah dibanding normalnya atau disebut masyarakat sebagai kemarau basah," katanya.

Baca juga: BMKG prediksi awal kemarau di sebagian provinsi mulai April
Baca juga: BMKG prakirakan Banjarnegara masuki awal musim kemarau pada Juni

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021