Jakarta (ANTARA) - Tahun 2020 telah membawa perubahan dramatis pada kehidupan hampir semua orang, tak terkecuali bagi sosok ibu.

Pandemi COVID-19 menjadikan peran ibu kian penting. Mulai dari menjadi garda terdepan penjaga kesehatan keluarga, pengelola keuangan, hingga memastikan pertumbuhan dan proses pembelajaran anak tetap berjalan dengan baik.

Psikolog klinis Dewasa dari Cinta Setara Tiara Puspita, M.Psi mengatakan selama pandemi COVID-19 para ibu menghadapi banyak tantangan yang membuat mereka merasa terpuruk.

Menurut keterangan dari brand keperluan bayi MyBaby dikutip Kamis, 57 persen wanita mengalami peningkatan stres dan kecemasan, seiring bertambahnya beban mengurus keluarga dan pekerjaan rumah tangga, juga masalah ekonomi selama pandemi

Kekhawatiran akan kesejahteraan anak, kurang istirahat, tidak cukup "me time", serta berbagai permasalahan yang ibu hadapi di saat pandemi jelas membuat ibu semakin kewalahan.

Baca juga: Lima potensi prestasi yang harus diperhatikan pada tumbuh kembang anak

Baca juga: Kiat orang tua buat konten edukatif untuk anak


"Karenanya, kemampuan menyadari pikiran, emosi dan apa yang ibu rasakan secara fisik dan mental pada momen saat ini, adalah kunci agar ibu mampu beradaptasi dan fokus pada apa yang bisa ia kendalikan, bukan pada hal-hal yang belum pasti," kata Tiara.

Ada tiga hal yang dapat para ibu lakukan agar bangkit dari situasi krisis yang dihadapi dan tangguh jalani perannya selama masa-masa menantang ini:

1. Self-care

Ibu dapat mengurangi rasa stres dan cemas dengan lebih peduli terhadap dirinya. Selain dengan memanjakan diri, ibu juga bisa melakukan meditasi untuk membuat ibu lebih rileks dan mendapatkan fokusnya kembali. Menempatkan kondisi fisik dan emosional sebagai prioritas, mampu membantu ibu mencapai kebahagiaan serta kesehatan yang optimal untuk dirinya dan keluarga.

2. Ciptakan keharmonisan keluarga

Ketika ibu mencontohkan hubungan yang penuh kasih dengan ayah dan anak-anak, mereka akan merasa lebih aman dan dicintai. Bahasa yang positif, aktif mendengarkan, dan empati bukan saja membantu menciptakan lingkungan keluarga yang damai dan bahagia pada saat-saat stres seperti sekarang, namun juga dapat mempermudah ibu dalam melakukan pembagian tugas dengan seluruh anggota keluarga.

3. Latih diri untuk menerima situasi

Sadari bahwa ibu tidak harus selalu sempurna. Dengan memahami batasan antara kedua hal tersebut, ibu dapat mengarahkan energinya secara lebih efektif dan optimal pada hal-hal yang berada dalam kendali. Penerimaan dapat membantu ibu untuk lebih mampu menerima diri sendiri dengan kelebihan dan kekurangan yang ada, dan dapat membantu memaksimalkan kualitas self-care dan me-time yang dilakukan untuk dirinya sendiri.

Berbagi pengalamannya, aktris Kimberly Ryder mengatakan ada sejumlah hal yang membantunya keluar dari krisis pandemi.

"Selain memulai dengan mencintai diri sendiri, peran support system juga sangat besar dalam membantu seorang ibu mampu mewujudkan kebahagiaannya, sekaligus membuatnya menjadi lebih tangguh dalam menghadapi segala tantangan. Beruntung saya memiliki pasangan yang tak hanya setia mendampingi, namun terus meluangkan waktu memberikan dukungan, terutama di saat kami baru memiliki buah hati pertama kami, dan harus melakukan semua hal di negara lain tanpa bantuan keluarga," kata istri Edward Akbar tersebut.

Kimberly yang harus melakukan persalinan anak kedua di tengah pandemi itu mengaku sangat stres.

"Kecemasan tentu ada. Namun dengan dukungan orang-orang terdekat, dan belajar menerima situasi melalui pola pikir yang positif, membuat saya dapat melewati segala kesulitan dengan mudah," katanya.

Selain bahagia, untuk menjadi tangguh dalam situasi dan kondisi saat ini, ibu juga harus sehat dan memastikan keluarga juga terjaga kesehatannya. Menjaga kesehatan mulai dari dalam, dengan memastikan kebutuhan harian nutrisi pada tubuh, amatlah penting.

Memahami beban ibu yang yang semakin berlipat ganda dan membutuhkan ketangguhan, MyBaby kembali menghadirkan #MYBABYMomversity 2021 dengan tema "Smart Parenting in Uncertain World". Hadir untuk turut memberikan langkah jitu yang dapat membantu ibu semakin kuat jalankan multiperan: Tiara Puspita, M. Psi - Psychologist, Kimberly Ryder - seorang ibu muda dan public figure, Alvin Hartanto - Nutritionist dan Prita Ghozie - Financial Planner.

"Kami berharap kehadiran #MYBABYMomversity tahun ini mampu membantu ibu mengurangi kecemasan yang ia hadapi. Dengan demikian, anggota keluarga khususnya anak-anak dapat menjadikan ibu sebagai role model yang senantiasa bahagia sekaligus tangguh", ujar Selva Marsentiani, Senior Head of Brand Communications & Content MY BABY.

#MYBABYMomversity hadir sejak 2019 dengan kelas-kelas inspiratif tentang parenting, finansial, dan kesehatan.

Tahun 2020, kegiatan ini menekankan digitalisasi sebagai bentuk adaptasi di tengah pandemi lewat penyuguhan materi melalui kelas digital. Sukses sentuh lebih dari 14 juta ibu lewat berbagai macam platform, #MYBABYMomversity tahun ini mengajak para ibu untuk terus meningkatkan pengetahuan, dengan menambah dua kelas inspiratif yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yakni: food & nutrition, dan style & self-care.

"Harapan ke depannya, #MYBABYMomversity tetap bisa menjadi wadah pengembangan diri andalan ibu, sekaligus membuat ibu terus teredukasi sehingga mampu jalani peran di situasi apapun. Setelah berhasil melewati satu tahun pandemi, saat ini merupakan kesempatan bagi ibu untuk menumbuhkan ketangguhan yang lebih kuat. Kami yakin, ibu akan lebih siap mentolerir ketidakpastian dan lebih tangguh mengembangkan strategi untuk memecahkan masalah," kata Selva.

Baca juga: Mengenal fenomena "fatherless" dan pentingnya peran ayah bagi anak

Baca juga: Lima aktivitas seru untuk temani anak di masa pandemi

Baca juga: Cara Chelsea Olivia atasi anak tantrum

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021