Tanpa KTP, tidak boleh masuk
Jakarta (ANTARA) - Umat Katolik di Gereja Santo Yohanes Penginjil di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), menjalani misa Kamis Putih dengan prosedur ketat karena pandemi COVID-19 dan pasca-serangan terduga teroris di Makassar dan Mabes Polri.

"Selama pandemi, semua umat yang hadir harus mendaftar, kami berikan tiket masuk dan menunjukkan KTP. Tanpa KTP, tidak boleh masuk," kata Sekretaris Tim Gugus Kendali Paroki Diani Nursalim, di Jakarta Selatan, Kamis.

Selain karena pandemi, belajar dari peristiwa peledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan dan serangan di Mabes Polri oleh terduga teroris, pihaknya juga meminta bantuan pengamanan dari Polres Jakarta Selatan.

Pengamanan selain dari petugas internal gereja, juga didukung sejumlah petugas kepolisian dari Polsek Kebayoran Baru dan Polres Jakarta Selatan.

Pantauan Antara di gereja yang berada di Jalan Melawai Raya itu sejak pukul 16.30 WIB sudah mulai didatangi umat Katolik untuk melaksanakan misa di gedung Yohanes yang berada di seberang gereja.

Baca juga: Polisi juga tambah CCTV di Katedral

Saat ini, gereja Santo Yohanes Penginjil sedang dalam tahap renovasi.

Dengan mengenakan pakaian serba putih, mereka yang akan memasuki tempat ibadat, harus menjalani pemeriksaan oleh petugas keamanan gereja.

Setelah itu, mereka harus menunjukkan tiket dalam bentuk "barcode" dan menunjukkan KTP.

Setelah itu, mereka harus melakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum mengikuti misa.

Pihak gereja membuka tiga pintu agar tidak terjadi kerumunan umat sebelum misa diadakan pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Ribuan personel disiapkan Pangdam Jaya untuk amankan Jumat Agung

Pihak gereja menerima 210 orang umat termasuk panitia yang terdaftar mengikuti misa Kamis Putih.

Sisanya, yakni sekitar 7.000 umat Katolik mengikuti misa dalam jaringan (online).

Dipersingkat
Sementara itu, Sekretaris Dewan Paroki Maria Suryanti menambahkan dalam misa Kamis Putih ritual liturgi juga dipersingkat dari biasanya dua jam menjadi satu jam.

"Ini awal dari Tri Hari Suci yaitu Kamis Putih namanya, di mana Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir, terus ada pembasuhan kaki. Jadi, ritual liturgi sama seperti biasa hanya dipersingkat," katanya.

Rangkaian Hari Raya Paskah kemudian dilanjutkan umat Katolik pada Jumat (2/4) mengadakan ibadat Jumat Agung dan pada Sabtu (3/4) mengadakan ibadat Sabtu Sunyi sebagai rangkaian terakhir Tri Hari Suci.

Baca juga: Ratusan personel gabungan TNI-Polri-Satpol PP jaga Katedral Jakarta

Puncaknya, pada Minggu (4/4) umat Kristiani merayakan Paskah.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021