Jakarta (ANTARA) -- Susu sapi adalah salah satu sumber protein untuk mendukung tumbuh kembang anak. Namun susu sapi bisa memicu alergi pada sebagian anak. Alergi susu sapi bisa mengakibatkan dampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak khususnya usia toddler. Sebagian anak yang memiliki alergi terhadap susu sapi berpotensi mengalami gagal tumbuh. 
 
Prof Yvan Vandenplas pakar di bidang saluran pencernaan makanan dan nutrisi anak dari Vrije Universiteit Brussel Belgia, mengatakan alergi susu sapi pada anak usia 1-3 tahun terbukti dapat mengganggu tumbuh kembangnya serta memberi dampak jangka panjang pada kesehatan.
 
Gejala Alergi Protein Susu Sapi Pada Anak
 
Apa saja gejala alergi susu sapi pada anak? Untuk mengetahuinya Anda bisa cek kondisi si kecil setelah minum susu. Jika setelah mengonsumsi susu sapi muncul ruam, merah pada wajah, muntah, diare atau bahkan sesak napas, Anda perlu mengkonsultasikannya ke dokter. Perlu diingat gejala dan tanda alergi tidak selalu timbul langsung setelah minum susu sapi. 
Gejalanya bisa saja muncul beberapa waktu kemudian.
Segera periksakan ke dokter jika si kecil mengalami gejala –gejala tersebut, untuk memastikan dan mencegah dampak jangka panjang akibat alergi protein susu sapi. Tentunya dokter akan melakukan tes alergi , baik dengan tes darah atau kulit untuk mengetahui zat apa yang memicu alergi pada anak Anda.
 
Anda tidak perlu panik apabila hasil tes menunjukkan si kecil alergi terhadap susu sapi. Anda hanya perlu mengganti susu sapi dengan susu isolate protein kedelai dan menghindari produk olahan susu sapi, seperti keju atau mentega. Begitupun ibu menyusui, menghindari konsumsi makanan yang mengandung susu sapi dan produk olahannya juga perlu dilakukan, karena apa yang dikonsumsi oleh ibu dapat memengaruhi kandungan ASI.
 
Nutrisi Apa Saja Yang Bisa Diberikan Sebagai Pengganti Susu Sapi?
 
Pengobatan dan pencegahan alergi susu sapi pada anak dapat dilakukan dengan mengeliminasi makanan alergen dan menggantinya dengan makanan bernilai gizi yang sama, sehingga tidak terjadi malnutrisi. Anda bisa mempertimbangkan susu soya dengan isolat protein kedelai dapat dijadikan pilihan yang aman sebagai alternatif pengganti susu sapi. Selain itu susu soya dapat ditoleransi dengan baik dan mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak.
 
Kandungan apa saja yang ada pada formula soya dan fungsinya dalam membantu tumbuh kembang anak? Simak di bawah ini!
 
Isolat Protein Kedelai
 
Formula soya mengandung isolat protein kedelai yang difortifikasi dengan makro dan mikronutrien, sehingga dapat menjadi sumber protein yang baik.
 
Formula soya dapat menjadi pilihan alternatif sumber protein untuk menggantikan susu sapi. Sebanyak 40 gram formula soya mengandung 4 gram protein yang penting bagi pertumbuhan anak. Dalam satu hari, si kecil usia 1-3 tahun membutuhkan protein kurang lebih sebanyak 13 gram.
 
Vitamin dan Mineral
 
Formula soya yang telah difortifikasi mampu menyediakan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh si Kecil. Sejumlah manfaat dari vitamin dan mineral yang terkandung dan dibutuhkan si Kecil terdapat pada susu soya.
 
Kandungan penting yang terdapat pada formula soya :
Kalsium : Berperan penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Sebaiknya per hari mendapatkan 700 mg.
Vitamin B Kompleks : Penting untuk metabolisme, energi, kesehatan jantung dan sistem saraf. Anjuran per hari sebanyak 0.5 microgram.
 
Vitamin D : Berfungsi bekerja bersama dengan kalsium dalam menjaga kekuatan tulang dan membantu melawan penyakit kronis. Per hari sebanyak 400 IU (international unit).
 
Zat besi : Dapat membantu sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Asupan per hari sebanyak 7-10 mg.
 
Bebas Laktosa
 
Meskipun kasus ini jarang ditemukan, selain alergi susu sapi, si kecil mungkin juga intoleransi laktosa. Laktosa adalah jenis gula yang terdapat pada susu dan olahannya. Formula soya adalah pilihan tepat untuk menjadi alternatif, apabila anak Anda mengalami hal tersebut.
 
Sumber Serat
 
Kelebihan lainnya dari formula kedelai adalah terdapat kandungan serat di dalamnya. Susu soya atau kedelai merupakan sumber makanan nabati sehingga sekaligus menjadi sumber serat. Serat yang dibutuhkan si Kecil untuk menjaga sistem pencernaan yang sehat. 
 
Omega 3 dan 6
 
Formula soya yang difortifikasi Omega 3 dan 6 yang berfungsi menjadi kunci dalam tumbuh kembang anak, seperti : 
 
  • Mendorong perkembangan otak
  • Kesehatan jantung
  • Sistem imun
Selain itu, asam esensial yang terdapat pada omega 3 juga dapat membantu meringankan gejala alergi seperti asma.
 
Alternatif yang baik untuk anak yang alergi susu sapi dan tepat untuk tumbuh kembang anak adalah susu soya atau kedelai. Alergi pada protein susu sapi tidak membuat anak Anda kekurangan protein dan nutrisi lainnya yang dapat menghalangi tumbuh kembangnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021