Kami periksa rem dan lainnya
Garut (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Garut bersama Dinas Perhubungan setempat melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab truk menabrak bangunan madrasah di dalamnya banyak anak-anak, di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Kami sudah cek ulang di TKP (tempat kejadian perkara). Kami periksa rem dan lainnya," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Karyaman saat dihubungi wartawan, di Garut, Sabtu.

Ia menuturkan kepolisian bersama tim ahli dari Dinas Perhubungan Kabupaten Garut akan menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui kondisi kelayakan truk angkutan barang tersebut.

Terkait bagaimana hasilnya, kata dia, tim dari Dinas Perhubungan akan menyampaikan langsung berdasarkan hasil fakta dan kondisi kendaraan di lapangan.

"Untuk hasilnya mohon waktu, nanti dari tim ahli Dinas Perhubungan. Nanti kalau sudah ada hasilnya kami akan sampaikan," katanya pula.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan sementara di lapangan, kata Karyaman, kondisi jalan merupakan turunan, meskipun remnya berfungsi tapi kalau tidak bisa mengendalikan tetap bisa terjadi kecelakaan.

"Secara kasat mata jalan itu memang menurun, kalau direm tapi tak bisa mengendalikan kendaraan tetap akan celaka," katanya lagi.

Terkait daerah jalan perkampungan itu sering terjadi kecelakaan, kata Karyaman lagi, berdasarkan informasi di lapangan baru kali ini terjadi yaitu kecelakaan truk menabrak bangunan madrasah.

"Kalau dari informasi baru sekali kejadian di sana," kata dia.

Karyaman menyampaikan kecelakaan truk pengangkut batu bata menabrak bangunan Yayasan Nurul Barokah, Kampung Harendong, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Jumat (2/4) sekitar pukul 16.00 WIB.

Akibat peristiwa itu, seorang sopir dan dua anak-anak meninggal dunia, kemudian tujuh orang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

"Pagi sisa tujuh (orang), ada empat sudah pulang, tiga masih dirawat di RSUD, kondisi tiga terakhir belum kami cek karena masih fokus di TKP," katanya pula.

Peristiwa itu bermula ketika truk Mitsubishi nomor polisi Z8229DW dikemudikan Suhanda (50), diduga mengalami kendala gagalnya pengereman saat melewati jalan lurus dan menurun.

Truk yang melaju di jalan turunan tersebut, akhirnya menabrak bangunan yang di dalamnya terdapat banyak anak-anak. Korban yang selamat maupun meninggal dunia dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Dua orang meninggal akibat truk tabrak madrasah di Garut

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021