Jakarta (ANTARA) - Personel Polda Metro Jaya dan tenaga kesehatan yang bertugas sebagai pemberi vaksin atau vaksinator mendapatkan perlindungan imun tubuh (imunomodulator stimuno) berbahan herbal dari PT Dexa Medica.

"Sekitar 140 vaksinator yang bertugas saat pelaksanaan vaksin, juga dibagikan kepada sekitar 800 personel tim Kepolisian yang telah mendapatkan vaksinasi pada saat itu untuk perlindungan imun tubuh," kata Commercial Director PT Dexa Medica V Hery Sutanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Hery menjelaskan "stimuno imunomodulator
berbahan baku meniran hijau (Phyllantus niruri) yang telah bersertifikat fitofarmaka atau telah teruji secara klinis.

Hery menuturkan vaksinator atau seseorang yang telah divaksin tetap harus menjaga imun tubuh melalui "stimuno" sebagai produk "imunomodulator" yang telah mendapatkan status fitofarmaka sejak 17 tahun yang lalu dari Badan POM RI.

Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya Kombes Pol Didiet Soetioboedi mengungkapkan sasaran vaksinasi untuk tim Polda Metro Jaya telah berjalan hampir 50 persen atau sekitar 14.000 personel.

“Kami mengutamakan untuk personel yang berhubungan langsung dengan masyarakat, misalnya, Banbinkamtibmas, petugas lalu lintas, dan pemeriksa reserse sebagai garda terdepan penjagaan COVID-19," ujar Didiet.

Didiet menekan petugas kepolisian harus menjaga imun tubuh serta mensosialisasikan 3M dan juga pemberian vitamin yang dilakukan oleh Biddokkes.

Baca juga: BPOM: Indonesia kaya potensi sumber daya genetik untuk obat bahan alam
Baca juga: BPOM: Jamu untuk tingkatkan imun tubuh bukan membunuh virus


"Stimuno" sebagai produk "imunomodulator" berstatus fitofarmaka pertama di Indonesia telah dipercaya menjaga imunitas masyarakat Indonesia dari wabah penyakit tropis, seperti demam berdarah dan penyakit pernafasan menular MERS.

"Stimuno" juga merupakan salah satu Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) berstatus fitofarmaka yang telah melalui sejumlah rangkaian pengujian, seperti uji praklinik, uji toksisitas atau keamanan dan cara kerja, uji efikasi dan uji klinis di berbagai rumah sakit di Indonesia.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Saintifik PT Dexa Medica Raymond Tjandrawinata menyatakan Indonesia telah banyak mengembangkan obat berbahan herbal dari alam, seperti tanaman meniran hijau telah teruji klinis sebagai "imunomodulator".

Tanaman meniran telah melalui uji klinis untuk berbagai penyakit. Salah satunya untuk pasien TBC, hepatitis, infeksi saluran pernafasan akut, dan campak Jerman.

"Saat ini sedang direncanakan uji klinis meniran untuk infeksi virus SARSCOV-2 gejala ringan hingga sedang," tutur Raymond.

Dexa Group tercata sebagai kelompok perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang berdiri pada 27 September 1969 dan didirikan oleh Letkol (Purn) Ckm Drs Rudy Soetikno, Apt.

Beberapa perusahaan di dalam Dexa Group adalah PT Dexa Medica, PT Ferron Par Pharmaceuticals, PT Fonko International Pharmaceuticals dan PT Beta Pharmacon yang saat ini telah mengekspor produk ke empat benua, yakni Afrika, Asia, Amerika dan Eropa.
Baca juga: BPOM ingatkan warga waspadai klaim berlebihan khasiat obat herbal

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021