kalangan anak-anak dan keluarga penyintas selalu berada dalam posisi yang rentan ketika bencana terjadi.
Kupang (ANTARA) - Yayasan Plan Internasional Indonesia menyalurkan bantuan berupa hunian darurat dan paket kebersihan kepada para penyintas banjir bandang yang menerjang wilayah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

"Bantuan awal yang sudah tersalurkan berupa 105 paket hunian darurat tikar dan selimut serta 30 paket managemen kebersihan menstruasi," kata Direktur Eksekutif Yayasan Plan Indonesia Internasional Dini Widiastuti dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.

Plan International Indonesia yang bekerja di Kabupaten Lembata sejak 2006 mencatat setidaknya 2.227 dari 10 ribuan anak dampingan (1.186 anak perempuan dan 1.041 anak laki-laki) beserta keluarganya yang terkena imbas dari bencana ini.

Baca juga: BNI lakukan program relaksasi kredit bagi korban bencana di NTT

Oleh karena itu, kata Dini, pihaknya mulai menyalurkan bantuan awal untuk tanggap darurat berupa paket hunian darurat (emergency shelter tool kit) tikar dan selimut, juga paket manajemen kebersihan menstruasi (menstrual hygiene management kit) untuk memenuhi kebutuhan penyintas selama berada di penampungan.

Bantuan disalurkan pada Minggu (4/4) dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan pandemik COVID-19, demi menjaga kesehatan masyarakat dan juga petugas kemanusiaan setempat, katanya.

Ia menjelaskan beberapa kondisi pascabencana seperti putusnya sambungan listrik, saluran telekomunikasi, serta akses menuju wilayah terdampa, menjadikan bantuan lebih sulit diberikan kepada para penyintas.

Baca juga: Pekik takbir menandai penemuan jenazah terakhir di Waiburak

Warga juga masih harus waspada dikarenakan Gunung Ili Lewotolok di Lembata yang berstatus siaga tiga dan status zona oranye di Lembata, menandakan level penularan COVID-19 di tingkat medium hingga tinggi di daerah tersebut.

Dini mengatakan selain bantuan awal ini, pihaknya juga langsung bergerak melakukan kaji cepat kebutuhan (rapid need assessment) selama 5-6 April untuk memetakan bantuan bagi anak dan keluarga terdampak bencana.

Kaji cepat dan bantuan, lanjut dia, diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penyintas selama berada di penampungan.

Baca juga: Korban meninggal akibat bencana alam di Adonara capai 50 orang

Menurut dia, kalangan anak-anak dan keluarga penyintas selalu berada dalam posisi yang rentan ketika bencana terjadi.

"Berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan instansi terkait, kami akan memetakan dan menyalurkan bantuan agar anak-anak dan keluarga mereka bisa tetap mengakses kebutuhan dasar di tengah bencana ini," katanya.

Selain kegiatan tanggap darurat, tim Plan Indonesia melakukan penggalangan dana melalui kitabisa.com demi meningkatkan jumlah bantuan yang disalurkan.

Nantinya, lanjut Dini dana yang diterima akan disalurkan dalam bentuk bantuan logistik yang dibutuhkan para penyintas banjir bandang di NTT, sesuai hasil kaji cepat kebutuhan.

Baca juga: Menteri Sosial cek pemenuhan kebutuhan korban bencana di NTT
 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021