Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Rossa tak cuma bekerja sama dengan grup idola Korea Selatan Super Junior dalam berbagai kesempatan atau mengeluarkan lagu dalam bahasa Korea, kini dia juga merambah bisnis restoran barbeque ala Korea yang semua menunya halal.

Bisnis baru pelantun "Hati Yang Kau Sakiti" ini bernama Drumstairs, nama yang diambil karena letaknya berada di sebelah kafe Walking Drum, milik koleganya yang mendirikan restoran BBQ ini bersama dengan Rossa. Juga, restoran ini berada di lantai dua sehingga setiap pengunjung harus menaiki tangga terlebih dahulu.

Sudah ada berbagai restoran barbeque autentik Korea di Indonesia, namun Rossa menitikberatkan pada sajian halal yang meliputi bahan baku hingga proses memasak. Kendati demikian, dia masih melewati proses untuk mendapatkan sertifikasi halal.

"Bahan dan cara memasak insya Allah halal, semoga penggemar Korean barbeque enggak takut menikmati makanan Korea," kata Rossa.

Baca juga: GOODS BURGER buka outlet khusus untuk "takeaway & delivery"

Baca juga: Ini alasan DKI Jakarta izinkan restoran buka sampai 22.30 WIB


Ide membuat restoran ini tercetus pada akhir 2020, ketika banyak orang di Indonesia melewati pandemi dengan menonton drama Korea sebagai hiburan di mana banyak adegan memperlihatkan lezatnya makanan Negeri Ginseng.

Rossa dan kolega mencoba-coba resep sendiri, mencari formula rasa ala Korea, tapi juga disesuaikan dengan selera lidah Indonesia. Koki restorannya adalah koki Indonesia yang mendapat supervisi dari chef Korea.

"Semua berawal dari hobi, iseng yang elegan. Kesukaan makan Korean BBQ dibikin jadi sebuah usaha," ujar Rossa sambil tersenyum lebar.

Membangun bisnis baru di tengah pandemi bukan hal mudah, tapi dia tetap berusaha untuk produktif dan menyesuaikan dengan kenormalan baru. Sebelum pandemi, peresmian restoran bisa dilakukan lebih maksimal, tapi saat ini yang bisa dilakukan olehnya adalah berusaha agar usaha kuliner ini tetap berjalan lancar sehingga bisa turut mendorong perekonomian dan membuka lapangan kerja.

Suasana Korea terasa dari perlengkapan makan hingga sekat-sekat yang memperlihatkan gambar pemandangan. Rupanya, barang-barang di dalam restoran bernuansa industrial itu memang diboyong langsung dari Negeri Ginseng, termasuk sendok dan sumpit.

Selain disuguhi pilihan daging yang sudah dimarinasi untuk dibakar sendiri di panggangan yang ada di setiap meja, ada nampan kayu kecil memanjang berisi banchan alias side dish, isinya daun perilla, potongan timun dan wortel, selada, potongan bombay, cabe hijau, bawang putih, kimchi juga saus manis dan saus pedas.

Karena sudah dimarinasi, daging yang telah dibakar sesuai selera tiap konsumen sudah terasa enak ketika dimakan, meski tidak ditambahkan saus apa pun. Anda bisa langsung memakannya dengan nasi, atau membungkusnya dengan sayuran dan kimchi sebelum dimasukkan ke dalam mulut. Cara yang sering terlihat dalam adegan-adegan di drama Korea juga merupakan cara makan favorit Rossa.

"Kalau aku suka tumpuk, taruh daging dan saus, dilipat sayurnya, lalu makan. Sama kayak sunda, sayurnya seperti lalapan. Jadi ini seperti Korean Barbeque Sumedang," dia bergurau.

Rossa menuturkan, semua dagingnya berasal dari Indonesia, begitu juga sayur mayur yang digunakan untuk bahan baku hidangan restoran.

Meski tidak mengimpor daging, dia meyakini kualitas daging lokal juga tidak kalah bagus.

"Korea sangat bangga dengan produk sendiri, maka daging Korea di sana lebih mahal, kita juga harus beradaptasi seperti mereka, bangga dengan produk sendiri," ujar dia.

Rossa menjanjikan akan ada pengembangan menu sehingga lebih bervariasi. Selama pandemi, restoran itu terus menerapkan protokol kesehatan seperti disinfeksi rutin, sterilisasi alat makan, pembatasan kapasitas hingga menyediakan tisu basah di setiap meja. Pada tahun ini, Rossa berharap bisa menambah cabang di Jakarta atau kota lain.

Baca juga: Mencicipi sepiring nostalgia ala Belanda di Keuken Van ElsjeBandung

Baca juga: Coba masakan dari chef Maroko di pekan pertama Ramadan

Baca juga: Restoran Jepang buat ramen siap saji khusus untuk Indonesia

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021