Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam mengubah tatanan demi mewujudkan emansipasi perempuan telah menginspirasi dunia riset Indonesia.

"Perjuangan yang dilakukan beliau memang tidak mudah. Hal ini sangat relevan dan menginspirasi, khususnya saat kita menghadapi COVID-19 dan perubahan apapun, termasuk di dunia riset," ujar Sekretaris Utama LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Rabu.

Menurutnya, secara perlahan perempuan mulai banyak meminati dunia riset. Bahkan di LIPI sendiri kesetaraan akses antara perempuan dan laki-laki telah terwujud. Dari 1.548 peneliti, 728-nya merupakan perempuan dengan berbagai macam disiplin ilmu.

Di samping itu, banyaknya peneliti menjadi cerminan terbukanya akses pendidikan bagi perempuan. Sebab tuntutan untuk menjadi peneliti di Indonesia harus mengenyam pendidikan S3. Tentu perjuangan menempuh pendidikan tinggi tidaklah mudah, dengan segudang kesibukan yang ada.

Baca juga: Menteri PPPA harap MoU KPPPA-KPK tingkatkan kualitas SDM KPPPA

Baca juga: Khofifah: Jadikan Hari Kartini momentum perempuan penggerak ekonomi


"Ini sekaligus menunjukkan bahwa profesi peneliti di Indonesia merupakan profesi pilihan yang digeluti perempuan di negeri ini. Sebagian besar para perempuan harus bersaing dengan pria di berbagai disiplin keilmuan yang cukup langka, juga di posisi penting kepemimpinan dalam bidang Iptek," katanya.

Salah satu perempuan yang berdaya dan mampu melangkah jauh adalah Dwi Listyo Rahayu yang merupakan peneliti biodiversitas laut LIPI. Ia telah malang-melintang meneliti ekosistem laut terutama kelompok kelomang dan kepiting sejak 1988.

Dirinya berhasil mendiskripsikan 2 genus dan 71 spesies baru kelomang, serta 6 genus dan 76 spesies baru kepiting. Penemuan tersebut dituangkan dalam 88 artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional dan internasional.

"Walaupun laut tidak bersahabat, hujan dan angin, namun kita harus tetap melaksanakan pekerjaan ini dan kami menikmati pekerjaan ini," ujar Rahayu.

Ia pun bersyukur kini semakin banyak perempuan yang berprofesi sebagai peneliti di bidang yang berhubungan dengan laut.

"Di Balai Bio Industri Laut LIPI, ada lima perempuan peneliti kelautan di bidang yang berbeda," ujar perempuan yang masuk sebagai satu dari delapan peneliti dunia di bidang taksonomi laut spesialis kelomang tersebut.*

Baca juga: Kartini-Kartini COVID-19

Baca juga: BI ungkap perjalanan gambar Kartini dalam uang kertas rupiah

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021