Addis Ababa (ANTARA) - Uni Afrika (AU) pada Selasa (20/4) menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan rakyat Chad atas wafatnya Presiden Chad Idriss Deby.

Presiden Deby meninggal pada Selasa akibat luka yang dideritanya pekan lalu saat berada di depan garis pertempuran melawan pemberontak, demikian juru bicara militer Chad, Jenderal Azem Bermandoa Agouna di stasiun TV.

"Presiden Chad memiliki peran penting dalam menggalakkan Agenda AU untuk memajukan perdamaian dan keamanan sekaligus pendukung setia upaya Uni Afrika untuk menciptakan keamanan lingkungan dan stabilitas, terutama di dalam kawasan Sahel," demikian pernyataan blok pan-Afrika itu.

Uni Afrika menyatakan pihaknya berada dalam solidaritas dengan pemerintah dan rakyat Chad selama masa-masa sulit ini dan sama-sama berduka atas kepergian pendukung Afrika yang berupaya untuk menjadikan sebuah benua yang aman, damai dan stabil.

Pada Senin malam Komisi Pemilihan Nasional Independen menyatakan Deby sebagai pemenang pemilu 11 April, dengan perolehan 79,32 persen suara, menurut hasil sementara.

Sejak pemilu 11 April milisi Front for Alternation and Concord di Chad, yakni kelompok pemberontak bersenjata yang bermarkas di negara tetangga Libya, meluncurkan ofensif di provinsi Tibesti, di bagian utara Chad.
Baca juga: Serangan Boko Haram tewaskan 92 tentara Chad
Baca juga: 52 tentara Chad, 1.000 kombatan Boko Haram tewas dalam operasi militer



Sumber: Xinhua

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021