Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi mulai aktif mencari karyawan dan melakukan perekrutan secara agresif
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia informasi lowongan pekerjaan Jobstreet Indonesia, merinci lima industri paling banyak mencari karyawan baru seiring program pemulihan ekonomi nasional untuk memitigasi dampak pandemi COVID-19 yang berlangsung lebih dari setahun.

"Industri otomotif kini mulai aktif mencari karyawan yang prospeknya cukup cepat naik sekitar 128 persen," kata Country Manager Jobstreet Indonesia Farida Lim dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, kondisi ini cukup relevan dengan kondisi pasar di Indonesia karena didukung kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus bunga nol persen untuk belanja mobil maupun rumah.

Insentif pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM telah menjadi salah satu opsi untuk menstimulasi permintaan kendaraan roda empat dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Relaksasi kredit kendaraan dengan pembayaran uang muka nol persen ini berlaku efektif sejak 1 Maret hingga 31 Desember 2021.

Setelah industri otomotif yang menempati posisi pertama, lanjut Farida, industri telekomunikasi bertengger di peringkat kedua dengan angka kenaikan sebesar 113 persen.

"Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi mulai aktif mencari karyawan dan melakukan perekrutan secara agresif," kata Farida.

Selama pandemi COVID-19, industri telekomunikasi mengalami pertumbuhan pesat. Bahkan saat pertumbuhan ekonomi dilaporkan minus 5,3 persen pada kuartal kedua tahun lalu, sektor ini justru mencatatkan pertumbuhan 10 persen karena kebutuhan internet di masa work from home yang kian besar.

Kemudian posisi ketiga adalah industri berat yang sebelumnya ikut terpuruk kini perlahan mulai kembali pulih dengan peningkatan pencari kerja mencapai 93 persen. Adapun posisi keempat dan kelima diisi oleh industri konstruksi dan pembangunan.

"Itulah posisi lima teratas industri yang kembali bangkit melakukan perekrutan karyawan baru," pungkas Farida.

Baca juga: Investasi naik, BI: Industri karet dan makanan di Sumut mulai pulih
Baca juga: Industri penerbangan butuh insentif dari pemerintah untuk pulih
Baca juga: ADB perkirakan sektor pariwisata belum bisa pulih tahun depan

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021