Jakarta (ANTARA) - Meninggalnya Pelatih Kiper Bhayangkara FC U-20 Listianto Raharjo, atau yang akrab disapa Coach Bejo, turut memberikan duka mendalam bagi skuad PSS Sleman yang pernah diasuhnya, tak terkecuali Ega Rizky yang ternyata sempat berkomunikasi untuk terakhir kalinya. 

"Kemarin baru WhatsApp dan berkabar, tahu-tahu beliau sudah tidak ada. Perasaan sehat-sehat saja, apalagi beliau dari dulu memang selalu percaya diri dengan kebugarannya," ujar Ega dikutip dari laman resmi klub, Kamis.

Komunikasi terakhir Ega dengan Coach Bejo itu terjadi pascapertandingan melawan Bali United di babak 8 besar Piala Menpora.

Kala itu, penjaga gawang Super Elang Jawa tersebut tampil gemilang dengan menghalau dua tendangan dan membawa PSS melaju ke semifinal.

"Terakhir komunikasi setelah pertandingan lawan Bali. Beliau bilang bangga dengan kinerja saya pribadi. Beliau mengapresiasi penuh dan selalu mendukung. Itu kata-kata terakhirnya," kenang Ega.

Baca juga: Kiper PSS: Fokus dan konsentrasi jadi kunci hadapi Bali United 

Ia juga mengaku sempat membaca kembali rekaman percakapan dengan Coach Bejo. 

"Ini ternyata jadi pesan terakhir dari dia. Aku juga bingung mau ngomong apa," kata Ega sedih.

Banyak momen yang dilalui Ega dan Coach Bejo, salah satu yang paling dikenang oleh ayah satu anak itu adalah ketika hari pertandingan tiba.

Motivasi dan pesan yang disampaikan Coach Bejo, kata dia, rupanya dapat memberi ketenangan sehingga para pemain pun bisa berlaga dengan lepas dan tanpa beban. 

"Setiap mau masuk pertandingan dia selalu bilang, main 'enjoy', main lepas tanpa beban. Apapun yang terjadi nanti, mau baik atau buruk, yang bertanggung jawab beliau. Jadi kiper sudah merasa nyaman, sudah ada yang 'back-up'. Misal saat itu saya blunder atau apapun, beliau selalu ada paling depan,” kenangnya.

Baca juga: Ketua DPD kenang Listianto Raharjo legenda panutan kiper Tanah Air

Bagi pemain berusia 28 tahun itu, almarhum Coach Bejo merupakan sosok yang unik dan berbeda dengan pelatih kiper lainnya.

Selain baik sekali dengan para penjaga gawang, Ega mengenang Coach Bejo sebagai orang yang selalu "santai" dan bisa membuat suasana senyaman mungkin sehingga kiper yang dilatihnya betul-betul dapat menyerap ilmu dengan baik.

Sejak 2018, tepatnya ketika Super Elja promosi ke Liga 1, Ega dan para penjaga gawang PSS mulai dilatih oleh Coach Bejo, dan pembawaannya yang santai dan asik rupanya berpengaruh banyak pada Ega dan kawan-kawan.

Coach Bejo yang juga mantan penjaga gawang Timnas Indonesia itu meninggal dunia pada usia 51 tahun di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Surabaya, Selasa (20/4), pukul 23.00 WIB. 

Baca juga: Hansamu Yama kian bersemangat latihan di bulan Ramadhan 
Baca juga: Bhayangkara FC liburkan pemain sepekan awal Ramadhan 
 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021