Tarakan (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Utara Yansen TP mengatakan kasus COVID di Kaltara hanya terjadi di daerah perkotaan, sementara di pedesaan yang cukup jauh dari akses-akses pintu masuk dari perkotaan dan luar negara seperti Malaysia sangat kecil.

“Alhamdulillah, harapan kita ke depan semoga dengan penerapan PPKM Mikro ini, kasus COVID-19 di Kalimantan Utara ini bisa kita turunkan secara maksimal," kata Yansen di Tanjung Selor, Sabtu.

Dia sudah memaparkan hal tersebut saat rapat koordinasi membahas pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, secara virtual, Jumat, yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Hal tersebut karena kesigapan masyarakat pedesaan yang dapat menangani COVID-19 dengan kearifan lokal desa masing-masing sehingga efektif mencegah penularan wabah.

Baca juga: Tambah 30 positif baru, COVID-19 di Nunukan-Kaltara naik 1.341 kasus

Baca juga: Doni Monardo sarankan Kaltara adopsi pembentukan Satgas Karantina


Setelah adanya edaran untuk melaksanakan PPKM di daerah oleh pemerintah pusat, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang telah menerbitkan edaran agar seluruh pemerintah kabupaten/kota membentuk posko-posko dari kota hingga desa yang memiliki kasus COVID tinggi di wilayah Kaltara.

"Seperti kota Tarakan, Bulungan, Nunukan khususnya. Harus memaksimalkan posko di tingkat kecamatan, kelurahan, desa yang telah dibentuk sehingga semua daerah dengan kasus COVID tinggi dapat ditangani dengan baik," kata Yansen.

Semua pintu masuk baik dari Kalimantan Timur ataupun luar negeri seperti Malaysia melalui Krayan, Sebatik, itu sudah terjaga semua sehingga di bulan April dan Mei ini bisa terus mengalami penurunan.

"Kota Tarakan sebagai kota dengan jumlah penduduk terpadat di Kaltara, masih berada di peringkat teratas dalam hal penambahan kasus, kemudian disusul oleh Kabupaten Bulungan sebagai induk kegiatan Provinsi Kaltara," kata Yansen.

Wagub juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan bersama pemimpin dan para penentu kebijakan daerah di provinsi serta kabupaten/kota.

Dia menekankan untuk memaksimalkan penertiban di pintu-pintu masuk wilayah antar kabupaten/kota jelang menghadapi kebiasaan mudik masyarakat di hari raya Idul Fitri.

“Untuk seluruh keluarga dapat menahan diri, karena di beberapa kabupaten ini masih banyak tenaga kerja yang ingin pulang kampung," kata Yansen.

Pemprov Kaltara juga sudah melakukan sosialisasi maksimal untuk seluruh kabupaten kota melalui jalur pemerintah daerah maupun lembaga keagamaan agar menyebar luaskan imbauan ini.

Wagub berharap penurunan angka COVID-19 di Kaltara dapat terus dipertahankan untuk menghindari masalah baru, dikarenakan pengendalian dan penanganan COVID yang tidak sigap.

Dikatakannya, saat ini penyaluran vaksin COVID-19 dari 17.000 vial yang diperoleh Kaltara, telah disuntikan sebanyak 15.000 vial ke masyarakat dan masih berjalan vaksinasi untuk sisa vaksin yang masih tersedia.*

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Bulungan Kaltara bertambah 31 orang

Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 di Tarakan Kaltara meninggal dunia

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021