Muaraenim (ANTARA News) - Tiga titik ruas jalan di Desa Desa Seringtanjung, Desa Batusurai dan Desa Tebing Abang, Kecamatan Semende Darat Tengah, yang selama ini menjadi penghubung di Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, terlihat ambles sepanjang sekira 20 hingga 30 meter dengan lebar sudah membelah badan jalan, Sabtu.

Wakil Bupati Muaraenim, Nurul Aman, mengatakan bahwa kondisi jalan sepanjang 35 kilometer lintas Kabupaten Muaraenim menuju sejumlah kecamatan lainnya di daerah tersebut terbilang rawan.

Daerah tersebut berada di lereng perbukitan dan paling rawan longsor, sehingga bila musim hujan mudah mengalami kerusakan cukup parah akibat longsor dan ambles, ujarnya.

"Secara geografis daerah ini berada di perbukitan dan banyak jurang, kultur tanah labil sehingga sangat rawan longsor. Kemudian mudah rusak kalau musim hujan. Kita amati ada puluhan titik posisi jalan mengalami penurunan beberapa senti meter," kata dia lagi.

Dia menyatakan, selain itu kerusakan jalan itu yang berada di wilayah ini akibat penggundulan hutan sehingga tanah diatas perbukitan tidak memiliki penahan lagi, kemudian ditambah tidak memiliki drainase, sehingga sering digenangi air, akibatnya cepat alami kerusakan.

"Karena ini merupakan salah satu jalur utama, maka perbaikan akan segera dilakukan termasuk memasang bronjong jalan, agar longsor tidak bertambah parah sehingga kondisi cepat kembali normal dan tidak terjadi kemacetan lagi. Sebab jalur ini merupakan jalan utama bagi masyarakat setempat yang ingin ke Muaraenim, Lahat, Palembang, dan Bengkulu dan sejumlah daerah lainnya.

Sulitnya medan dan kondisi cuaca juga mempersulit bagi pemerintah daerah dalam melakukan perbaikan, sebab longsor susulan juga sudah berulang kali terjadi.

"Sebagian besar jalan yang rusak milik memang milik kabupaten tapi menjadi akses tiga 20 desa dengan tiga kecamatan," kata Sulani, warga setempat, Sabtu.

Dia mengatakan, akibat curah hujan terlalu tinggi dan sebagian besar jalan tak miliki drainase, sehingga mudah terjadi kerusakan termasuk amblas.

"Ruas jalan penghubung tiga kecamatan dengan Kabupaten Muaraenim ini memang cukup banyak terdapat kerusakan seperti berlubang dan timbunan longsor diatas badan jalan," katanya.

Ia mengatakan, masih cukup banyak jalan longsor, berlubang, digenangi air dan sebagian sudah mengalami penurunan beberapa sentimeter. Kerusakan yang terparah berada di daerah tiga desa tersebut. Selain kondisi jalan sempit, tikungan tajam dan puluhan titik terjadi longsor termasuk genangan air.

"Jalan ini padahal menjadi penghubung utama mengangkut sayuran antara puluhan desa ke ibu kota Kabupaten Muaraenim termasuk Palembang ibu kota Provinsi Sumsel," katanya menambahkan.
(T.ANT-127/O001/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010