Kampanye stop sampah impor masuk Indonesia

  • Senin, 3 Mei 2021 12:56 WIB

Sejumlah aktivis dari lembaga Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) membawa poster dalam aksi damai menuntut penghentian masuknya sampah impor di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (3/5/2021). Mereka juga menuntut pemerintah untuk tegas menindak perusahaan yang melakukan pencemaran dengan membuang limbah dari olahan sampah impor ke sejumlah sungai besar di Jawa, seperti Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung karena merusak ekosistem setempat dan menganggu kenyamanan masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Sejumlah aktivis dari lembaga Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menunjukkan contoh sampah impor dalam aksi damai menuntut penghentian masuknya sampah impor di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (3/5/2021). Mereka juga menuntut pemerintah untuk tegas menindak perusahaan yang melakukan pencemaran dengan membuang limbah dari olahan sampah impor ke sejumlah sungai besar di Jawa, seperti Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung karena merusak ekosistem setempat dan menganggu kenyamanan masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Sejumlah aktivis dari lembaga Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menunjukkan contoh sampah impor dalam aksi damai menuntut penghentian masuknya sampah impor di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (3/5/2021). Mereka juga menuntut pemerintah untuk tegas menindak perusahaan yang melakukan pencemaran dengan membuang limbah dari olahan sampah impor ke sejumlah sungai besar di Jawa, seperti Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung karena merusak ekosistem setempat dan menganggu kenyamanan masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait