sangat terbantu dengan bantuan ini
Pekanbaru (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara V menyalurkan 25 unit komputer berikut modem serta biaya paket internet selama setahun penuh kepada 25 sekolah di wilayah terpencil Provinsi Riau dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021.

Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V, Jatmiko K Santosa, dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa, mengatakan penyerahan bantuan itu merupakan bagian dari program Cerdas Bersama PTPN V, yang bertujuan membantu sekolah-sekolah di areal terpencil dalam memudahkan kegiatan belajar dan mengajar secara daring di tengah badai pandemi COVID-19.

"Ini sesuai tema Hardiknas 2021, 'Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar'," katanya.

Dia menyampaikan semangat Hardiknas menjadi momen yang tepat bagi perusahaan perkebunan milik negara itu untuk bergerak bersama membantu pemerintah mewujudkan merdeka belajar di tengah pandemi.

Sebagai perusahaan milik negara dengan sebagian wilayah operasi di daerah terpencil, lanjutnya, pihaknya menyadari tentang kebutuhan sekolah-sekolah di sekitar areal unit usaha PTPN V.

Baca juga: Perusahaan Indonesia di Singapura bantu komputer untuk SIS
Baca juga: Bantuan akses internet disalurkan ke siswa dan pendidik mulai 11 Maret


Sebelumnya, PTPN V telah menurunkan tim untuk melaksanakan pemantauan dan pendataan sekolah di sekitar unit usaha yang dinilai perlu dibantu agar merdeka dalam mencerdaskan generasi muda.

Sebanyak 25 sekolah dasar hingga jenjang atas yang mendapat bantuan berupa komputer anyar dengan spesifikasi tinggi, modem dan paket internet selama setahun penuh dengan total nilai mencapai Rp187,5 juta itu tersebar di lima kabupaten yakni Kampar, Siak, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Indragiri Hulu.

Kasiman, Kepala SD Negeri 006 Pendalian, Kecamatan IV Koto Pendalian, Kabupaten Rokan Hulu mengakui selama ini akses internet dan keberadaan perangkat komputer kerap menjadi hambatan bagi sekolahnya yang berada di pedalaman untuk melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar secara daring.

Dia menuturkan selama proses belajar dan mengajar tatap muka belum dilaksanakan, satu-satunya cara untuk tetap terhubung dengan anak didik adalah melalui jaringan internet. Hanya saja, pola komunikasi tidak dapat terbentuk secara maksimal karena keterbatasan akses dan perangkat.

"Kami para guru di daerah terpencil sangat terbantu dengan bantuan ini. Mudah-mudahan dengan bantuan ini kegiatan belajar dan mengajar dapat terlaksana dengan baik dan lancar," kata Kasiman.

Baca juga: Sekolah Perbatasan Peroleh Bantuan Teknologi Informasi
Baca juga: PTPN VIII beri bantuan Rp2 miliar untuk Jabar-Banten terkait COVID-19


 

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021