kawasan Masjid Agung di pinggiran Sungai Komering itu memiliki unsur historis dan religi.
Kayaagung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mendirikan pusat kajian Islam di kawasan Masjid Agung Sholihin untuk menjadi bagian pengembangan wisata religi.

Bupati  Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar di Palembang, Selasa mengatakan pembangunan pusat kajian tersebut direncanakan pada tahun 2021.

“Pengembangannya dilakukan dalam dua tahap. Untuk tahun ini berupa pembangunan ruang pertemuan, perbaikan menara, penggantian lantai masjid serta beberapa penambahan ruang,” ujar Iskandar.

Sementara pada tahapan kedua, pada tahun 2022, dilakukan pengembangan sekitaran masjid dan pagar keliling.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (PRKP) OKI Asmar Wijaya mengatakan pengembangan kawasan masjid merupakan inisiasi Bupati OKI untuk mewujudkan OKI lebih Maju, Mandiri dan Sejahtera (Mandira) yang berlandaskan iman dan takwa.

Ketua Masjid Agung Sholihin Kayuagung Antonius Leonardo mengatakan kawasan Masjid Agung di pinggiran Sungai Komering itu memiliki unsur historis dan religi.

Pengelolaannya dapat tetap pada fungsi utamanya sebagai pusat dakwah dan studi agama Islam.
Baca juga: Kabupaten OKI kembangkan destinasi wisata Teluk Gelam
Baca juga: Pemkab OKI gandeng asosiasi wujudkan program internet desa mandiri


“Masjid Agung Sholihin milik umat dan juga merupakan aset Pemda OKI, layak untuk dikembangkan jadi pusat wisata religi untuk membangun perekonomian masyarakat sekitar,” kata dia.

Anton menerangkan geliat kegamaan dan aktivitas sosial di masjid milik pemda itu terus berkembang. Salah satunya untuk pendidikan anak-anak melalui TPA, penghapal Alquran, kajian keislaman hingga pembinaan ekonomi kemasyarakatan.

“Masjid bukan hanya pusat beribadah tapi manfaatnya juga bagi warga sekitar,” katanya.

Dana yang dikelola Masjid Agung Sholihin mencapai Rp1 miliar per tahun. Dana tersebut diperoleh dari zakat, infak, sedekah dan arisan kurban jemaah masjid tersebut, dan tidak mengendap dir ekening masjid namun dimanfaatkan bagi warga yang berhak.

“Dana dari infaq dan sedekah itu dikelola dengan manajemen yang baik seperti bantuan yatim piatu, umrah gratis, sisanya untuk operasional masjid,” ujar dia.

Pada masa pandemi COVID-19, kata dia, masjid menyalurkan bantuan bagi anak yatim di Kecamatan Kota Kayuagung.

“Ada ratusan anak yatim yang jadi anak asuh Masjid. Kita bantu Rp500.000 per bulan selama tiga bulan, untuk meringankan beban mereka pada masa pandemi,” ujar dia.

Pihaknya pun mengapresiasi Pemkab OKI yang secara intens membantu Masjid Agung Sholihin serta membangun pengembangan Kawasan Masjid Agung Sholihin.

Pembangunan dan penataan kawasan Masjid Agung Sholihin, tambah Anton, akan meningkatkan fungsi masjid.

Selain memberikan keamanan dan kenyamanan, pengembangan ini rencananya juga difungsikan sebagai lokasi wisata religi, melalui pembangunan sejumlah fasilitas penunjang, seperti areal manasik haji, fasilitas pendidikan, potong hewan kurban, hingga pusat kajian keagamaan.
Baca juga: Kabupaten OKI buat skema kluster cegah karhutla 2021 OKI

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021