Bukan untuk tujuan riya
Yogyakarta (ANTARA) - Kampanye Gerakan Cinta Zakat sekaligus Pekan Zakat Panutan terus digencarkan oleh Badan Amil Zakat Nasional Kota Yogyakarta sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian umat Islam membayar zakat guna membantu sesama terlebih saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19.

"Tentunya, dalam kampanye Gerakan Cinta Zakat dan Pekan Zakat Panutan dibutuhkan keteladanan dari pemimpin dengan menunaikan kewajiban membayar zakat. Dengan demikian, masyarakat pun semakin tergerak untuk memenuhi kewajiban mereka membayar zakat," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta Syamsul Azhari di Yogyakarta, Jumat.

Syamsul menjelaskan, Gerakan Cinta Zakat secara nasional sudah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 April yang juga ditandai dengan pembayaran zakat oleh presiden, wakil presiden dan jajaran pejabat negara sebagai bentuk keteladanan pemimpin.

Selain keteladanan pemimpin, Baznas Kota Yogyakarta juga memberikan penghargaan kepada sejumlah unit pengumpul zakat (UPZ), muzakki, hingga sejumlah instansi yang dinilai memberikan kontribusi besar dalam menyukseskan kampanye tersebut.

Kota Yogyakarta yang memiliki sekitar 345.000 penduduk beragama Islam, memiliki potensi penerimaan zakat, infak, dan sedekah sebesar Rp21 miliar per tahun dan 30 persen di antaranya atau sekitar Rp6 miliar dikelola oleh Baznas Kota Yogyakarta.

Sedangkan sisanya sekitar Rp15 miliar dikelola oleh sejumlah lembaga amil zakat (LAZ) di kota tersebut.

Baca juga: Presiden Jokowi luncurkan Gerakan Cinta Zakat

Baca juga: PBNU-BAZNAS bermitra gencarkan Gerakan Cinta Zakat


Pada tahun ini, Baznas Kota Yogyakarta menargetkan penerimaan zakat, infak dan sedekah sebesar Rp7,9 miliar dengan harapan program yang dimiliki seperti Jogja Sejahtera, Jogja Cerdas, Jogja Peduli, dan Jogja Sehat bisa dijalankan secara optimal.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut kampanye Gerakan Cinta Zakat dan Pekan Zakat Panutan ditujukan untuk memberikan inspirasi kepada semua umat Islam untuk segera membayar zakat.

"Mungkin saja ada yang lupa belum membayar zakat. Maka dengan adanya gerakan dan pekan panutan ini, umat diingatkan untuk memenuhi kewajibannya. Bukan untuk tujuan riya," katanya.

Heroe pun berharap, kampanye Gerakan Cinta Zakat tersebut dapat diperluas hingga ke wilayah paling kecil di masyarakat sehingga potensi zakat yang cukup besar dapat dikelola secara maksimal.

"Zakat pun bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Di masa pandemi ini, sangat dibutuhkan bantuan tersebut, sehingga kesejahteraan masyarakat pun dapat terwujud," katanya.

Baca juga: Baznas Sulut wujudkan harapan mustahik melalui Gerakan Cinta Zakat

Baca juga: Setiap Muslim wajib tunaikan zakat fitrah

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021