Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sepakat untuk memperkuat program guna mengembangkan talenta digital di Indonesia.

"Pengembangan SDM harus didukung dan dilaksanakan tidak hanya oleh pemerintah namun juga oleh lembaga, organisasi maupun korporasi swasta sehingga hasil yang didapat akan lebih masif dan merata," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kominfo, Hary Budiarto, saat penandatanganan kerja sama secara virtual, Senin.

Melalui kerja sama ini, Kominfo akan memadukan program Talent Scouting Academy, bagian dari Digital Talent Scholarship dengan Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek.

Baca juga: Kominfo rangkul berbagai lembaga kembangkan talenta digital

Talent Scouting Academy merupakan pelatihan terbaru di program Digital Talent Scholarship yang ditujukan kepada mahasiswa tingkat akhir S1. Peserta akan mendapatkan pelatihan dengan kerja magang di industri teknologi informasi dan komunikasi, yang akan menggantikan satu semester kuliah di kampus.

Peserta TSA akan mendapatkan sertifikasi global di bidang TIK dan bisa mendaftar ke program beasiswa master atau S2 yang diadakan Kominfo.

"Tujuan akhir program ini adalah menciptakan diaspora Indonesia yang setelah mendapatkan pengalaman dan keahlian TIK di luar negeri dapat ditarik kembali untuk membangun industri domestik nasional dan berkontribusi pada ekonomi digital Indonesia," kata Hary.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam, berpendapat sinergi dengan Kominfo merupakan penguatan dalam mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia.

"Kemajuan Indonesia ke depan sangat ditentukan dari kesiapan talenta unggul di bidang TIK," kata Nizam.

Digital Talent Scholarship, yang sudah berlangsung sejak 2018, merupakan program unggulan Kominfo untuk mengembangkan talenta digital agar bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor TIK.

Indonesia membutuhkan sekitar 600.000 talenta digital setiap tahun. Kominfo mengutip hasil riset Bank Dunia, Indonesia setidaknya membutuhkan 9 juta talenta digital hingga 2030 nanti.

Kesiapan talenta digital juga akan mendukung rencana pemerintah dalam transformasi digital. Pemerintah juga menargetkan Indonesia akan berada di peringkat untuk daya saing digital 45 pada 2024 nanti dalam survei IMD World Digital Competitivenss Ranking.

Tahun 2020 lalu, Indonesia berada di urutan 56 dari 63 negara pada survei tersebut.

Baca juga: Pemerataan internet demi akses pendidikan cepat dan inklusif

Baca juga: PDN dorong hadirnya percepatan talenta digital di Indonesia

Baca juga: Telkom gandeng Huawei perkuat komitmen pemberdayaan talenta digital

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021