Dengan adanya Bank Donor Plasma Konvalesen ini dapat membantu pasien COVID-19 dengan komorbid atau penyakit penyerta yang berat
Jayapura (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Provinsi Papua, kini telah memiliki Bank Donor Plasma Konvalesen yang bekerja sama dengan PMI Kota Jayapura.

Direktur RSUD Jayapura, dr Aloysius Giyai di Jayapura, Selasa, mengatakan dengan adanya Bank Donor Plasma Konvalesen ini dapat membantu pasien COVID-19 dengan komorbid atau penyakit penyerta yang berat.

"Hari Selasa (11/5) ini bank donor ini resmi diluncurkan di mana sudah ada yang mau mendonorkan plasma konvalesen dan akan segera digunakan untuk membantu pasien COVID-19 yang membutuhkan," katanya.

Menurut dia sebagai bank donor satu-satunya di Jayapura diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan plasma konvalesen.

"Jadi plasma konvalesen ini diperoleh dari pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh dengan pemeriksaan PCR atau penyintas yang telah memenuhi persyaratan," kata Aloysius Giyai.

Sementara itu, penanggung jawab Bank Darah RSUD Jayapura, dr. Elim Yubelina Mangayun mengatakan untuk plasma konvalesen ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yakni dipastikan pendonor adalah orang yang pernah terinfeksi COVID-19 dan sudah dinyatakan sembuh dua kali dengan tes PCR.

"Kemudian 14 hari tanpa gejala, umur pendonor 18-60 tahun, lalu bisa laki-laki atau perempuan namun diutamakan laki-laki karena pada perempuan yang sudah melahirkan biasanya terdapat anti-HLH, jadi kami tidak memberikan prioritas bagi donor perempuan," katanya.

Dia menjelaskan selanjutnya bagi calon pendonor yang sudah diperiksa IGGnya dan memenuhi syarat lebih dari 132 mikro per mili liter, kemudian lulus seleksi untuk pemeriksaan kesehatan terutama penyakit infeksi menular baru dapat dijadikan pendonor.

"Setelah pengambilan satu sampai dua jam maka plasma konvalesen dapat segera digunakan untuk pasien yang membutuhkan," ujarnya.

Biaya penggunaan plasma konvalesen ini bisa mencapai Rp4,7 juta untuk sekali donor bagi pasien umum, sedangkan bagi masyarakat asli Papua akan dibiayai melalui Kartu Papua Sehat, demikian Elim Yubelina Mangayun.

Baca juga: RSUD Jayapura sebut pelayanan kesehatan terganggu karena jaringan

Baca juga: 84 nakes positif COVID-19, RSUD Jayapura batasi layanan pasien

Baca juga: Mesin PCR RSUD Mimika rusak sampel spesimen dikirim ke Jayapura

Baca juga: PMI-Aktivis perempuan gelar donor darah dan plasma konvalesen​​​​​​​

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021