Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga dari berbagai wilayah memburu aneka kue kering di Pasar Senen, Jakarta Pusat, sebagai sajian pelengkap hidangan Lebaran.

Salah satu warga, Nuria (38), mengaku telah menyiapkan uang hingga Rp1 juta untuk berbelanja kue kering untuk keluarga besarnya.

"Iya, ini tadi belanja hampir Rp500 ribu, beli nastar 2 kilogram (kg), kastengel, putri salju, macam-macam. Habis ini beli permen cokelat dan jajanan untuk anak-anak kecil," kata Nuria, salah satu warga asal Kalimalang yang menjadi pelanggan di salah satu toko kue kering Pasar Senen, Jakarta, Selasa.

Ia mengaku sudah setiap tahun membeli kue kering di Pasar Senen, karena harganya yang terjangkau dan kualitas rasa yang terjamin enak.

Lain halnya dengan, Agus (52), salah satu warga Cikarang yang juga berbelanja manisan permen, coklat hingga astor untuk anaknya. Selepas kerja di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Agus mengaku hari ini merupakan hari terakhir kerja, sebelum libur masa Lebaran.

"Iya ini beli untuk anak-anak. Tidak banyak, yang penting ada buat Lebaran," kata Agus.

Baca juga: Penjual kue di Pasar Senen kekurangan stok
Baca juga: Pasar Senen terpantau padat sebagian pada Senin
Situasi penjualan kue kering di salah satu toko Pasar Senen Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2021). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Berdasarkan pantauan Antara pada Selasa sore, sejumlah kios yang menjual kue kering terlihat dipadati pengunjung, terutama di lantai dasar Pasar Senen.

Kue nastar dan kastengel pun telah ludes dibeli konsumen di beberapa toko. Umumnya, warga membeli dalam jumlah banyak, minimal 1 kilogram nastar. Nastar dan kastengel dihargai rata-rata Rp150.000--Rp200.000 per kg.

Selain kue kering, warga juga banyak mencari kudapan lainnya, seperti kembang goyang, keripik bawang, telur gabus, kacang mete dan kacang tojin yang dihargai bervariasi mulai dari Rp30.000 sampai Rp45.000 per kg.

Terkait protokol kesehatan, banyak warga yang tidak mengenakan masker dengan semestinya, seperti melipat di bawah dagu, hingga mengabaikan kerumunan.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021