Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan gangguan telekomunikasi yang tengah terjadi di Jayapura dalam perbaikan.

Gangguan telekomunikasi itu terjadi akibat adanya kabel serat optik bawah laut yang terputus.

"Kabel bawah laut ini yang menjadi tulang punggung transmisi data Indonesia Barat dan Indonesia Timur itu terputus, sehingga terjadi gangguan layanan telekomunikasi. Kami terus berusaha bersama operator seluler dan operator fiber optik bawah laut untuk memulihkan transmisi data dari kawasan barat ke kawasan timur dengan pemanfaatan microwave link, radio link dan berbagai sarana yang lain," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangannya, Jumat.

Pemulihan sepenuhnya dapat tercapai pada Juni 2021 dan kini terus dikerjakan agar layanan telekomunikasi dapat kembali aktif seperti semula.

Baca juga: Kominfo ajak milenial rencanakan keuangan dengan baik jelang Lebaran

Ia pun menyebutkan, Papua memang menjadi wilayah yang ditargetkan Kementerian Kominfo untuk mendapatkan pembangunan infrastruktur yang masif di 2021 dan 2022 sehingga mendapatkan akses telekomunikasi yang optimal.

Pembangunan infrastruktur itu pun merupakan bagian program untuk menghadirkan layanan merata di wilayah 3T.

"Mudah-mudahan kita dapat selesaikan ini di akhir tahun 2022 nanti, dan peningkatan-peningkatan kapasitas layanan tentu akan semakin membaik dengan akan hadirnya satelit SATRIA 1 dengan kapasitas 150 Gbps, salah satu dari 5 satelit terbesar di dunia yang akan melayani keseluruhan Electronic Government Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permady menjelaskan Kementerian Kominfo terus berkoordinasi dengan PT Telkom Indonesia sebagai penyelenggara layanan internet mengenai gangguan yang terjadi di Jayapura, Papua.

Gangguan telekomunikasi yang terjadi di Jayapura itu rupanya sudah berlangsung sejak akhir April 2021.

Terjadi gangguan total trafik sebesar 135 GBPS akibat pergeseran kabel optik di bawah laut itu.

Dedy pun memastikan Telkom Group telah melakukan perbaikan layanan tahap awal, dimulai dari reaktivasi layanan Voice, layanan IP VPN Telkom, dan ASTINET Telkom.

Pemulihan juga dilakukan dengan fasilitas layanan jaringan tulang punggung, Palapa Ring Timur.

“Saat ini, Telkom sudah memulihkan layanan telepon dasar (voice dan sms) yang difasilitasi Palapa Ring Timur satelit, dan microwave radio dengan total kapasitas 969 MBPS,” paparnya.

Pada minggu kedua Mei 2021 direncanakan berlangsung penambahan kapasitas untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

“Kapasitas akan ditambah menggunakan satelit dan microwave radio agar setidaknya pada minggu kedua bulan Mei 2021 total kapasitas bertambah menjadi 2,5 GBPS,” kata Dedy.

Pihaknya akan terus melakukan pengawasan agar layanan telekomuniksi bisa pulih seperti sediakala.

“Kementerian Kominfo akan terus melakukan pengawasan dan update progress secara berkala, serta mendorong penyedia layanan internet untuk merespon hal ini dengan sigap,” tutup Dedy.

Baca juga: Kominfo sebut 2 kegiatan besar keagamaan jadi ajang perkuat kesatuan

Baca juga: Kominfo gandeng e-commerce edukasi keamanan siber

Baca juga: Kominfo-Kemendikbudristek sinergikan pengembangan talenta digital

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021