Kami memiliki banyak pekerjaan untuk mencapai titik itu
Yerusalem (ANTARA) - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sudah menginjak hari ketiga pada Minggu (23/5) ketika mediator berbicara kepada semua pihak tentang memperpanjang periode tenang setelah pecahnya pertempuran terburuk dalam beberapa tahun.

Mediator Mesir telah bolak-balik antara Israel dan Jalur Gaza, yang diperintah oleh Hamas, untuk mencoba mempertahankan gencatan senjata dan juga telah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di Tepi Barat yang diduduki.

Menteri luar negeri Mesir juga akan bertemu dengan pejabat tinggi Yordania pada  Minggu untuk membahas deeskalasi dan cara untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah.

Baca juga: Gencatan senjata Palestina-Israel dianggap masih rapuh
Baca juga: Organisasi kemanusiaan akan kirim relawan medis dan obat ke Gaza


Lynn Hastings, Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk wilayah Palestina, mengatakan pada  Minggu bahwa PBB akan meluncurkan seruan untuk memperbaiki kerusakan di Gaza yang berpenduduk padat, di mana ada ancaman penyebaran COVID-19.

"Eskalasi telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza, yang dihasilkan oleh hampir 14 tahun blokade dan perpecahan politik internal, di samping permusuhan yang berulang," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari Palestina.

"Kami juga harus memastikan dukungan untuk terus menangani kebutuhan yang sudah ada, termasuk yang timbul dari pandemi yang sedang berlangsung."

Israel telah memblokade Gaza sejak 2007, untuk mencegah Hamas membawa senjata. Hastings mengatakan PBB telah lama meminta Israel menghentikan blokade.

PBB akan terus meminta Israel menghentikan blokade, ujar dia.

Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington akan bekerja dengan badan-badan PBB untuk mempercepat bantuan kemanusiaan untuk Gaza "dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya".

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam wawancara televisi pada  Minggu mengatakan bahwa sementara pemerintahan Biden sekarang fokus pada bantuan, rekonstruksi dan diplomasi, diakhirinya kekerasan dapat membantu mengubah arah menuju perdamaian jangka panjang.

"Kami akan terlibat kembali dengan Palestina - tentu saja melanjutkan keterlibatan mendalam kami dengan Israel - dalam mencoba untuk menempatkan kondisi yang memungkinkan kami dari waktu ke waktu, untuk memajukan proses perdamaian sejati, " ujar Blinken.

"Kami memiliki banyak pekerjaan untuk mencapai titik itu."

​​​Uni Emirat Arab pada Minggu juga mengatakan siap memfasilitasi upaya perdamaian.

Pejabat Palestina menetapkan biaya rekonstruksi puluhan juta dolar di Gaza, di mana pejabat medis mengatakan 248 orang tewas selama 11 hari pertempuran.

Petugas medis mengatakan tembakan roket dan serangan peluru kendali menewaskan 13 orang di Israel selama pertikaian.

Israel membuka kembali perbatasannya untuk turis asing pada  Minggu tetapi mengatakan akan membutuhkan waktu untuk menghidupkan kembali industri pariwisata.

Israel telah memvaksin penuh sekitar 55 persen dari populasinya dan kasus COVID-19 telah menurun tajam.

Sumber: Reuters

Baca juga: Raja Yordania tekankan pentingnya gencatan senjata komprehensif Gaza
Baca juga: Gencatan senjata Gaza bertahan saat Mesir bicara dengan Hamas, Israel

 

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021