London (ANTARA) - Aktivis gerakan ‘Black Lives Matter’ Sasha Johnson berada dalam kondisi kritis usai ditembak di kepala pada Minggu (23/5) dini hari di bagian selatan kota London , kata partai politik yang menaunginya.

Kepolisian Metropolitan London sementara itu meminta agar para saksi memberi informasi usai petugas menemukan seorang korban yang disebutnya sebagai  perempuan berusia sekitar 20 tahun, yang menderita luka tembak di area Peckham.

Polisi mengatakan bahwa perempuan yang tak disebut namanya itu masih berada dalam perawatan di rumah sakit dan nyawanya terancam akibat luka-luka yang dideritanya.

“Kami semua berharap agar kondisi perempuan muda ini membaik,” kata inspektur kepala detektif Jimi Tele.

“Investigasi kami tengah berada di tahap awal dan penelusuran darurat telah dilakukan untuk mendapatkan gambaran keadaannya.”

Johnson, yang merupakan ibu dari dua orang anak, telah menjadi sosok yang memimpin pergerakan ‘Black Lives Matter’ (Nyawa Orang Kulit Hitam Berharga) di Inggris dan merupakan anggota komite kepemimpinan eksekutif Partai Pengambilan Inisiatif, menurut partai tersebut melalui akun Instagramnya.

“Serangan itu terjadi pada dini hari ini, menyusul sejumlah ancaman pembunuhan atas aktivismenya,” kata partai tersebut.

Meski demikian, seorang teman Johnson mengatakan kepada BBC bahwa dia mengira bahwa kejadian tersebut lebih berkaitan dengan permusuhan kelompok daripada aktivismenya. Dia juga meyakini bahwa Johnson bukanlah korban yang menjadi incaran.

Sumber: Reuters
​​​​​​​
Baca juga: Ibu hamil delapan bulan di London ditusuk hingga tewas
​​​​​​​
Baca juga: Polisi tembak mati pelaku insiden London Bridge
​​​​​​​
Baca juga: Polisi: tiga orang cedera dalam penembakan di stasiun London

​​​​​​​

Laporan dari Inggris - Optimalkan vaksinasi, Pemerintah Inggris gandeng komunitas agama dan minoritas


 

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021