Kabupaten Kediri memiliki kawasan agropolitan yang sangat potensial di bidang pertanian dan perkebunan
Kediri, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggandeng Universitas Gadjah Mada (GM), Yogyakarta untuk membantu meningkatkan kemajuan pertanian di daerah itu.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam keterangan yang diterima di Kediri, Senin mengemukakan perlunya membangun sebuah jaringan kerja untuk dapat membangun pertanian di Kabupaten Kediri yang secara berkesinambungan.

"Pembangunan jaringan kerja diarahkan pada pengembangan pola kerja sama dan kemitraan antarpemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, LSM, dunia usaha, dan perguruan tinggi," katanya.

Masbup, sapaan akrabnya, juga berharap terbentuknya sinergi antarelemen demi mewujudkan kemajuan pertanian terutama di Kabupaten Kediri.

"Hal ini akan mampu menjadi pengungkit kemajuan pengembangan pertanian di Kabupaten Kediri. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk kerjasama dan diskusi pengembangan ekonomi khususnya pertanian," katanya.

Diskusi dwipihak tersebut dilakukan antara Pemkab Kediri dengan UGM di Auditorium Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta, Senin (24/5). Diskusi terkait dengan upaya untuk meningkatkan kemajuan pertanian terutama di Kabupaten Kediri.

Di Kabupaten Kediri memiliki kawasan agropolitan yang sangat potensial di bidang pertanian dan perkebunan. Kawasan tersebut dibagi menjadi empat wilayah yakni "Pakancupung" (Pare, Kandangan, Puncu, Kepung), "Ngawasondat" (Ngancar, Wates, Plosoklaten, Kandat), "Segobatam" (Semen, Grogol, Banyakan, Tarokan, Mojo), serta "Palempari" (Pare, Plemahan, Papar, Purwoasri).

Untuk pertanian misalnya Kabupaten Kediri juga dikenal sebagai penghasil cabai. Beberapa sentranya misalnya di Kecamatan Puncu, Kepung, Pagu, dan beberapa daerah lainnya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengemukakan luas lahan pertanian cabai di Kabupaten Kediri ada sekitar 3 ribu hektare dengan produksi cabai sekitar 23 ton saat panen.

"Sedangkan untuk kebutuhan cabai Kabupaten Kediri sekitar 7 ton, sehingga masih ada sisa dari 23 ton produksi saat panen," katanya.

Pihaknya juga mengklaim Kabupaten Kediri mampu memasok hingga 70 persen untuk kebutuhan nasional. Beberapa daerah yang sentra cabai di Kabupaten Kediri antara lain Kecamatan Puncu dan Kepung.

Bahkan, saat harga cabai sempat tinggi awal 2021, Pemkab Kediri menggelar operasi pasar membantu warga terutama UMKM yang menggunakan cabai sebagai bahan baku utamanya seperti UMKM sambel pecel, demikian Tutik Purwaningsih

Baca juga: Warga Kabupaten Kediri lepas hewan liar tekan hama

Baca juga: Pemkab dan komunitas ikan cupang Kediri bagi-bagi ikan


Baca juga: Warga Kediri buat sabun berbahan baku madu

Baca juga: Produksi ikan lele di Kediri melimpah

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021