Setelah meraih sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan anak, CV Agdia Toys berhasil melakukan ekspor produk mainannya ke berbagai negara.
Jakarta (ANTARA) - Salah satu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Badan Standardisasi Nasional (BSN), CV Agdia Toys, yang bergerak di bidang produk mainan edukatif, berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara  di antaranya Korea Selatan.

"Dengan ber-SNI, berarti UMKM tersebut telah menerapkan prinsip standar keamanan, keselamatan dan menghasilkan produk yang berkualitas yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Salah satu contohnya, ya CV Agdia Toys, penerap SNI Mainan Anak yang telah berhasil mengekspor mainan anak ke mancanegara, bahkan di tengah pandemi sekalipun," kata Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Heru Suseno dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Setelah meraih sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan anak, CV Agdia Toys berhasil melakukan ekspor produk mainannya ke berbagai negara.

Heru mengatakan sertifikasi SNI sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya saing serta untuk branding para pelaku usaha, khususnya UMKM.

Seri SNI ISO 8124:2010 Keamanan Mainan merupakan standar yang ditetapkan oleh BSN dengan mengadopsi identik pada standar internasional (ISO-International Organization for Standardization).

Heru menuturkan dengan menerapkan SNI Mainan anak yang diakui oleh internasional, maka para pelaku usaha baik perusahaan besar maupun UMKM memiliki modal kuat untuk bersaing di pasar internasional.
Baca juga: Kemenperin sebut industri mainan anak dalam negeri mumpuni
Baca juga: Perusahaan mainan anak Sunindo Adipersada resmi melantai di bursa


Heru berharap keberhasilan CV Agdia Toys memasarkan produknya ke mancanegara dapat memotivasi para pelaku UMKM lain untuk menerapkan SNI.

"Kualitas mainan anak karya anak bangsa patut diacungi jempol. Keberhasilan CV Agdia Toys menjadi salah satu bukti nyata, bahwa dengan menerapkan SNI, UMKM Indonesia bisa go internasional. Kita harus Bangga Buatan Indonesia," ujar Heru.

CV Agdia Toys merupakan produsen mainan edukatif kayu yang berlokasi di Ngentak, Sajen, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Hingga saat ini, CV Agdia Toys sudah memproduksi lebih dari 250 model mainan edukatif untuk anak mulai dari balok kayu hingga puzzle.

Pemilik CV Agdia Toys Diana Susanti mengakui sertifikasi SNI merupakan cara ampuh bagi UMKM untuk menembus dan menguasai pasar.

Menurut Diana, kepemilikan sertifikat SNI mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terkait kualitas dan keamanan suatu produk, yang pada gilirannya akan berimbas pada peningkatan penjualan, terutama penjualan ekspor ke beberapa negara.

"Selain ekspor ke Korea Selatan, produk kami juga dipasarkan di marketplace Shopee Malaysia dan Singapura yang dikelola oleh Mall Indonesia," ujar Diana.

Diana mengatakan mainan produksinya biasa digunakan di sekolah dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk kegiatan belajar mengajar. Bahkan, mainan edukatif tersebut juga bisa digunakan untuk sarana pendamping proses terapi anak kebutuhan khusus.

"Banyaknya waktu luang bagi orang tua berada di rumah dan bermain bersama anak juga menjadi alasan meningkatnya permintaan mainan," tuturnya.

Diana menuturkan produk mainan itu menggunakan bahan baku berkualitas dan dikerjakan oleh sumber daya manusia (SDM) lokal sehingga harga mainan sangat kompetitif.
Baca juga: Produk mainan dalam negeri kalah saing dengan mainan impor

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021