Jakarta (ANTARA) - Pelatih Villarreal, Unai Emery memuji para pemainnya yang "sempurna" atas dedikasinya setelah mengklaim trofi besar pertama klub tersebut dengan mengalahkan Manchester United di final Liga Europa pada Kamis.

Villarreal memenangkan adu penalti 11-10, setelah bermain imbang 1-1. Kiper Geronimo Rulli mencetak gol ke-11 untuk tim Spanyol tersebut sebelum melakukan penyelamatan yang menentukan, menghentikan tendangan penalti penjaga gawang United David de Gea.

Trofi Liga Europa tersebut merupakan yang keempat bagi Unai Emery sebagai pelatih, setelah memenangkan kompetisi itu tiga kali bersama Sevilla. Namun, ini adalah trofi besar pertama bagi Villarreal.

Baca juga: Villarreal juarai Liga Europa usai taklukkan MU lewat adu penalti
Baca juga: Liga Europa memang liganya Unai Emery


"Di Liga Europa kami benar-benar tanpa cela. Sejak momen pertama. Beberapa hari kami datang pukul 6 pagi ke stadion untuk mempersiapkan pertandingan pada Minggu. Semua ini membuat perjalanan (berharga)," kata Emery dalam sebuah konfrensi pers usai pertandingan, yang dikutip Reuters.

"Kami berbicara tentang menikmati momen-momen ini. Pada akhirnya Anda bangga meraih gelar (penentu) tetapi bila Anda tidak menang, Anda sedih."

"Menang adalah langkah lain, langkah penting ke depan. Kami melakukan profesi ini untuk ini momen. Kami telah mampu memberikan kegembiraan kepada banyak orang."

Baca juga: Solskjaer akui MU tidak tampil baik saat kalah di final Liga Europa

Emery bergabung dengan Villarreal pada Juli 2020, sembilan bulan setelah ia dipecat oleh Arsenal menyusul rentetan hasil yang buruk.

Pelatih asal Spanyol itu menyingkirkan mantan klubnya dari Liga Europa musim ini di semifinal sebelum mengalahkan United. Ia bersikeras bahwa pencapaian itu bukanlah kemenangan pribadi melainkan upaya tim.

"Saya bersikeras ini sama sekali bukan balas dendam olahraga. Saya mencoba menikmati setiap momen, menang dan kalah. Saya mencoba menciptakan keadaan baru, jadi di mana pun saya berada, bahkan di Inggris di Arsenal, saya telah belajar banyak, bertemu banyak orang, budaya lain dan sepak bola," katanya.

"Di akhir cerita itu adalah frustrasi profesional, tetapi beberapa pintu lain terbuka saat itu. Menang hari ini adalah kepuasan, tetapi untuk klub saya hari ini, seperti ketika saya berada di Sevilla."

"Ketika saya berada di Arsenal, kami bermain di final Liga Europa dan tidak bisa menang, tetapi itu adalah proses, dari pertandingan itu saya belajar banyak untuk memenangkan pertandingan ini, mungkin."

Baca juga: Raul Albiol gembira bisa bantu Villarreal juara Liga Europa
Baca juga: Daftar juara Liga Europa: Villarreal kini punya trofi bergengsi Eropa

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021