Jakarta (ANTARA) - Pendiri dari Tesla yaitu Elon Musk menyebutkan kenaikan harga pada mobil listrik yang diproduksi oleh perusahaannya terjadi akibat adanya tekanan rantai pasokan di industri otomotif secara global.

"Harga naik karena tekanan harga rantai pasokan utama di seluruh industri. Terutama bahan baku," kata Elon Musk seperti dilansir dari Reuters, Selasa.

Pernyataan itu diungkapkan Elon di twitternya menanggapi salah satu pertanyaan dari cuitan akun @Ryanth3nerd yang mempertanyakan keputusan Tesla meniadakan pendukung punggung di kursi mobilnya namun justru menaikkan harga kendaraannya.

Tesla baru- baru ini mengumumkan produk mereka yaitu “Model 3” dan “Model Y” akan mengalami kenaikan harga.

Produk untuk kedua model itu akan mulai dijual dari 40.000 dolar AS atau setara Rp570 juta.

Elon Musk menyebutkan tekanan pada rantai pasokan sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir, hal itu disampaikannya dalam konferensi pers Tesla di bulan April 2021.

“Tantangan memenuhi kebutuhan rantai pasokan ini yang paling sulit," ujar Elon. Dalam acara itu pun ia menyinggung tentang kekurangan pasokan chip.

Lalu sebagai tanggapan dari dihilangkannya fitur penopang punggung pada kursi penumpang di “Model Y” milik Tesla, Elon mengatakan pengurangan itu dilakukan karena terbukti tidak ditemukan efek besar dari fitur itu.

Mengurangi fitur itu pun membantu mengurangi biaya pembuatan massal yang dikeluarkan oleh Tesla.

Pengumuman dihilangkannya fitur penopang punggung pada Tesla diumumkan pada Senin (31/5) kemarin, fitur itu dihilangkan dari kendaraan terbaru Tesla yaitu “Model Y”.

Baca juga: Tesla siapkan pabrik baru di Rusia?

Baca juga: Harga Bitcoin turun usai cuitan singkat Elon Musk

Baca juga: Sindrom Asperger seperti Elon Musk, apa gejalanya?

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021