Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Khofifah Indar Parawansa, mewakili Indonesia pada acara pertemuan Aliansi Koperasi Internasional (International Cooperative Alliance/ICA) di Beijing, China yang berlangsung pada 1-5 September 2010.

Dalam surat elektroniknya yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, Khofifah menjelaskan, forum yang diikuti 400 peserta dari koperasi di seluruh dunia tersebut dibuka oleh Wakil Perdana Menteri China Hui Liangyu.

"Ini adalah acara tahunan, tahun depan di India, tahun 2012 di Meksiko," kata Khofifah yang juga ketua umum Muslimat NU.

Menurut Khofifah, sejumlah negara yang terbukti sukses mengembangkan koperasi juga turut ambil bagian dalam pertemuan tersebut, seperti Belanda, Amerika Serikat, Brazil, India dan China.

Dalam pertemuan itu, Khofifah mengaku melihat banyak perbedaan dalam pengembangan koperasi di masing-masing negara.

"Di banyak negara memang tak memiliki menteri koperasi, tetapi koperasi terintegrasi di semua departemen di pemerintah nasional maupun lokal," katanya.

Ia mencontohkan Singapura. Di negara tetangga itu, koperasi berada di bawah koordinasi kementerian pengembangan komunitas pemuda dan olahraga.

Yang menarik, lanjut Khofifah, hampir separuh dari penduduknya, yakni 1,3 juta dari 3 juta jiwa, menjadi anggota koperasi.

"Sedangkan di Mongolia, koperasi berada di bawah kementerian pangan dan pertanian," katanya.

Sayangnya, lanjut Khofifah, dalam pertemuan yang sangat penting itu Indonesia hanya mengirim delapan utusan, masing-masing empat orang dari Dekopin dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Berbeda dengan Malaysia, misalnya, yang mengirim utusan sebanyak 46 orang.

"Betapa Malaysia melihat pentingnya koperasi, utusannya 46 orang. Banyak sekali pengurus induk koperasi Malaysia yang hadir, misalnya koperasi pertanian, koperasi transportasi, dan koperasi konsumen," katanya.(*)
(S024/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010